Sukses

BNSP Dinilai Harus Kian Terpadu dengan Dunia Industri

Banyak SDM Indonesia yang mumpuni namun tidak bisa mendapatkan kesempatan optimal hanya karena ketidakmampuan BNSP dalam mengakomodasi skema kompetensi yang dibutukan sektor industri.

Liputan6.com, Jakarta - Kesenjangan dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia industri masih menjadi tantangan yang dihadapi oleh Indonesia. Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) mempunyai peran strategis untuk memastikan sumber daya manusia (SDM) Indonesia terhubung dan terpadu dengan dinamika dunia industri.

"Demi Mewujudkan Visi SDM Unggul Indonesia Maju, BNSP harus mengambil komitmen untuk menghubungkan dan memadukan skema kompetensi dengan kebutuhan nyata dunia industri," ujar Calon Anggota BNSP Bahsian, Jumat (24/08/2023).

Bahsian menjelaskan BNSP sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam mengatur sertifikasi profesi di Indonesia, memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa lulusan pendidikan memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan industri. Hal ini harusnya diwujudkan melalui skema kompetensi yang terintegrasi dengan kebutuhan sektor industri.

“Peran ini dalam pandangan kami yang masih belum optimal dilakukan BNSP,” katanya.

Dia mengungkapkan banyak SDM Indonesia yang mumpuni namun tidak bisa mendapatkan kesempatan optimal hanya karena ketidakmampuan BNSP dalam mengakomodasi skema kompetensi yang dibutukan sektor industri. Akibatnya kualitas SDM Indonesia tidak bisa dihargai secara maksimal.

“Ada banyak SDM Indonesia awalnya hanya sebagai helper engineer, karena pengalamannya dia bisa menjadi enggineer tapi terganjal oleh sehelai kerta "Sertifikasi Keahlian", BNSP harus mampu mengurai problem itu, agar target SDM unggul indonesia maju bisa dicapai,” katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BNSP Harus Kerja Sama dengan Berbagai Sektor

Ke depan, lanjut Bahsian, BNSP harus mampu membuka ruang-ruang komunikasi yang lebih luas dengan pemangku kepentingan (stake holder) di bidang ketenagakerjaan di Indonesia. Baik kalangan pendidikan sebagai penyedia sumber daya maupun dengan dunia industri sebagi user.

"BNSP harus bekerja sama dengan para pemangku kepentingan di berbagai sektor industri untuk mengidentifikasi kebutuhan aktual dan mengintegrasikan elemen-elemen penting ini ke dalam program sertifikasi,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.