Sukses

Adopsi WebGIS Kubu Raya, Kemendagri: Siap Digunakan hingga Tingkat Nasional

BSKDNKemendagri akan mereplikasi inovasi WebGIS milik Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat ke dalam Pusat Jejaring Inovasi Daerah (Puja Indah).

Liputan6.com, Jakarta - Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan mereplikasi inovasi WebGIS milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat ke dalam Pusat Jejaring Inovasi Daerah (Puja Indah).

Melalui proses adopsi tersebut, WebGIS diharapkan dapat digunakan hingga tingkat nasional. Adapun Puja Indah merupakan aplikasi hasil adopsi, modifikasi, dan replikasi dari berbagai inovasi daerah. Aplikasi ini diinisiasi BSKDN Kemendagri untuk mendukung tata kelola pemerintahan daerah yang lebih baik.

Demikian disampaikan Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo saat menjadi narasumber dalam acara Diseminasi Inovasi dan Hak Kekayaan Intelektual Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Pemkab Kubu Raya dan berlangsung di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya pada Selasa, 6 Juni 2023.

Yusharto melanjutkan, inovasi WebGIS Kepong Bakol memiliki fungsi strategis untuk menavigasi proses perencanaan dan pengambilan kebijakan di daerah, khususnya terkait dengan pembangunan rumah tangga. Untuk itu, pengembangan terhadap inovasi tersebut perlu terus dilakukan.

Dia menjelaskan, upaya yang ditawarkan pihaknya untuk membantu proses pengembangan WebGIS adalah dengan mengadopsinya ke dalam Puja Indah. Cara ini dipercaya akan meningkatkan penggunaan WebGIS di tingkat nasional.

"Kami berharap menjadikan salah satu aplikasi dari Kubu Raya ini bisa jadi cikal bakal SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) yang bisa bagi pakaikan untuk seluruh Indonesia," ungkapnya.

Dia mengatakan, Puja Indah merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat kepada daerah agar tata kelola pemerintahan di tingkat daerah terus menunjukkan kemajuan yang signifikan melalui peningkatan inovasi.

"Puja Indah hadir bagi daerah yang belum memiliki kemampuan, tetapi memiliki keinginan yang kuat untuk memajukan daerahnya seperti Kubu Raya ini," tambahnya.

Yusharto percaya dengan mengadopsi berbagai inovasi ke dalam Puja Indah, dapat memperkaya manfaat Puja Indah bagi daerah. Dengan demikian, peningkatan pelayanan publik terhadap masyarakat akan semakin baik, efektif, dan berkualitas.

"Peningkatan inovasi membawa banyak dampak terutama bagi tata kelola pemerintahan daerah, jangan sampai kita tidak mengembangkan inovasi yang sudah kita miliki," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Inovasi yang Lebih Berkualitas

Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo berharap, pemerintah daerah (Pemda) dapat melaporkan inovasi yang lebih berkualitas dan berdampak bagi masyarakat pada Gelaran Innovative Government Award (IGA) 2023.

Lebih lanjut, Yusharto menjelaskan, inovasi daerah yang dilaporkan juga harus dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang ditandai dengan menurunnya tingkat pengangguran, pedapatan per kapita semakin naik, dan adanya efisiensi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah terutama dari sisi anggaran belanja daerah.

 "Diharapkan inovasi ini akan mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat yang ada di daerah," ucapnya dalam kegiatan Sosialiasi Penilaian Inovasi Daerah dan Pemberian Penghargaaan IGA 2023 secara daring dari Gedung Sadewa BSKDN pada Kamis, 25 Mei 2023.

Yusharto mengatakan, agar menghasilkan inovasi yang berkualitas dan memberikan manfaat berkelanjutan untuk masyarakat. Pemda perlu menerapkan strategi yang cermat. Strategi tersebut meliputi memperkuat kepemimpinan dan budaya organisasi, memperluas jejaring atau kemitraan dan memperkuat dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak.

 

3 dari 3 halaman

510 Pemda Laporkan Inovasinya

"Untuk itu bukan saja pemerintah daerah yang akan berperan, tetapi juga masyarakat. Masyarakat dapat tersosialisasi apa saja inovasi yang dapat mereka cetuskan dan bagaimana prosedurnya agar dapat dilaporkan melalui organisasi perangkat daerah (OPD) yang sesuai dengan jenis inovasi yang dicetuskan," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Yusharto menyampaikan pada tahun 2022, sebanyak 510 Pemda melaporkan inovasinya dengan total inovasi sebanyak 26.900 inovasi. Sementara itu, pada tahun 2023 dirinya menargetkan inovasi daerah yang dilaporkan dapat mencapai 30.000 inovasi.

"Kami harap tahun ini, partisipasi daerah yang melaporkan inovasinya akan semakin meningkat. Terutama dari tingkat kabupaten/kota yang masih banyak belum melaporkan inovasinya," tambahnya.

Dia mengatakan, guna meningkatkan antuasias daerah dalam berinovasi, pihaknya terus berupaya memperbaiki penyelenggaraan IGA dari berbagai aspek. Salah satunya dengan memberikan penghargaan tambahan kepada daerah sangat inovatif, daerah dengan skor tertinggi regional, dan pemerintah daerah paling cepat melaporkan inovasinya.

"Kami sangat berharap daerah yang terpacu untuk melaporkan inovasinya dengan tertib dan juga meningkatkan mutu inovasi yang dilaporkan agar memiliki nilai kematangan yang cukup," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini