Sukses

Tak Cantumkan Land Cruiser di LHKPN, Johanis Tanak KPK: Itu Mobil Sewaan

Johanis menjelaskan, alasan sewa mobil dilakukan karena tidak memiliki mobil dinas. Dia pun meyakini, tidak ada alasan ditabrak dengan mobil sewaanya tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak membantah memiliki mobil Toyota Land Cruiser. Menurut dia, mobil tersebut hanya berstatus sewa dan bukan kepemilikan sehingga tidak perlu ditulis dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

“LHKPN kalau hartanya saya, kalau bukan harta saya masa iya saya laporkan?," kata Johanis saat dikonfirmasi awak media, seperti dikutip Selasa (9/5/2023).

Johanis menjelaskan, alasan sewa mobil dilakukan karena tidak memiliki mobil dinas. Dia pun meyakini, tidak ada alasan ditabrak dengan mobil sewaanya tersebut.

"Sekarang, saya kan boleh sewa mobil kan karena enggak ada mobil dinas kan, saya bisa sewa mobil di luar," tegas Johanis.

Pimpinan KPK berlatar jaksa ini menjelaskan, tidak serta merta semua yang digunakannya adalah miliknya secara pribadi. Dia mengibaratkan, hal itu bisa saja dimiliki oleh anak-anaknya yang sudah berpenghasilan mandiri.

"Kalau seperti anak saya ada yang pilot, ada yang dokter, masing-masing kan mereka sudah punya kekayaan sendiri, penghasilan sendiri, punya NPWP sendiri, masa iya saya masukan sebagai penghasilan saya?," Johanis memungkasi.

Sebagai informasi, LHKPN yang tercantum pada lama elhkpn.kpk.go.id, Johanis Tanak hanya menuliskan dua unit mobil Toyota Corolla tahun 1997 senilai Rp 40 juta dan mobil Willys Universal CJ 7 tahun 1980 senilai Rp 200 juta. 

Tidak adanya Toyota Land Cruiser menjadi pertanyaan publik. Padahal, yang bersangkutan kerap terlihat menggunakan kendaraan berjenis jeep mewah tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harta Johanis Tanak

 

Selain kendaraan, Johanis tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp 9.063.508.326. Selain dari kendaraan, hartanya bersumber dari aset berupa tanah dan bangunan sebanyak empat bidang yang tersebar di Karawang dan Jakarta Timur. Harta tidak bergerak itu mencapai Rp 5.015.944.000.

Selain itu, Johanis tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 139.000.000, kemudian surat berharga Rp 200 juta, serta kas dan setara kas 3.468.564.326.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.