Sukses

DPR Minta Pertamina Tanggung Jawab Penuh Korban Kebakaran Depo Plumpang

Pimpinan Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno meminta PT Pertamina bertanggungjawab penuh terhadap korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Hal itu disampaikan Eddy usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Pertamina, Kamis 16 Maret 2023.

Liputan6.com, Jakarta Pimpinan Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno meminta PT Pertamina bertanggungjawab penuh terhadap korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Hal itu disampaikan Eddy usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Pertamina, Kamis 16 Maret 2023.

"Dari awal kami tegas meminta penanganan korban harus menjadi yang utama. Baik korban terdampak yang meninggal maupun luka-luka," kata Eddy dalam keterangannya, Jumat (17/3/2023).

Dia menegaskan, keluarga korban meninggal berhak mendapatkan santunan yang diberikan kepada ahli warisnya. Sedangkan keluarga yang luka-luka, harus diberikan pengobatan secara tuntas.

"Pertamina harus memperhatikan korban hingga akhir dan jangan sampai terkesan lepas tanggungjawab dalam menangani korban kebakaran," tegas Eddy.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN ini juga mendesak Pertamina untuk melakukan audit investigasi secara menyeluruh terkait insiden di Depo Plumpang tersebut.

"Audit investigasi harus dilakukan secara menyeluruh, apa penyebab dari kebakaran tersebut, apa yang menjadi kendala dalam penanganannya dan hasil audit tersebut harus melibatkan aparat penegak hukum," papar Eddy.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

DPR Minta Hasil Audit Dibuka ke Publik

Eddy juga meminta hasil audit harus dibuka untuk publik

"Dan ketika hasil audit sudah selesai kita minta agar diumumkan secara terbuka dan transparan kepada publik, lanjutnya.

Eddy pun meminta agar Pertamina melakukan penerapan buffer zone secara tegas dan konsekuen, tidak hanya di Plumpang saja tetapi diseluruh fasilitas Pertamina yang memang membutuhkan penerapan buffer zone.

"Keselamatan kerja menjadi sangat penting dan diutamakan disini dan kami harap Pertamina bisa melaksanakan dan meningkatkan keselamatan kerja agar hal-hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.