Sukses

Minyakita Langka di Bogor, Bima Arya Langsung Telepon Mendag Saat Sidak Pasar

Wali Kota Bogor Bima Arya melapor ke Mendag Zulkifli Hasan bahwa ketersediaan minyak goreng Minyakita di pasar tradisional wilayahnya masih langka.

Liputan6.com, Bogor - Wali Kota Bogor, Bima Arya melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengecek langsung ketersediaan minyak goreng Minyakita yang mulai langka di pasar tradisional, Jumat (10/2/2023).

Dari hasil sidak di Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor, Minyakita diketahui masih langka. Meskipun ada beberapa toko yang baru saja mendapat kiriman Minyakita, namun distributor hanya memberi jatah ke pedagang tersebut 1 sampai 2 dus.

Melihat kondisi ini, Bima Arya pun langsung melaporkan kepada Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan melalui sambungan telepon.

"Tadi saya kontak juga ke Pak Menteri Perdagangan, beliau menjelaskan bahwa memang produksi kurang. Ditargetkan dalam waktu satu minggu, paling lambat dua minggu sudah bisa mencukupi," ujar Bima.

Selain langkanya minyak goreng rakyat di pasar tradisional, Bima Arya juga mendapat laporan ada distributor yang selama ini melakukan bundling Minyakita dengan produk lainnya. Contohnya menjual Minyakita satu unit dengan produk santan, sehingga pembeli minyak mau tidak mau juga harus membeli santan.

Mendapat laporan itu, Bima Arya langsung mendatangi distributor yang berada di Jalan MA Salmun. Bima kemudian menegur sekaligus menjelaskan tentang larangan mem-bundling sesuai dengan surat edaran Menteri Perdagangan Nomor 3 tahun 2023 Tentang Penjualan Minyak Goreng Rakyat yang diterbitkan pada 6 Februari 2023.

"Jadi tadi kita telusuri langsung ke distributornya, saya tegur enggak boleh di bundling semua harus terpisah," tegasnya.

Selain kurangnya pasokan, kelangkaan Minyakita juga disebabkan karena adanya peralihan konsumen minyak goreng premium ke Minyakita.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembeli Minyakita Dibatasi

Seorang pedagang bahan pangan di Pasar Kebon Kembang, Ponny mengungkapkan saat ini pembeli Minyakita dibatasi.

"Satu toko pun cuma dikasih jatah satu atau dua dus, satu dus isi 12, harga jual itu sudah sesuai HET Rp 14 ribu per kg," katanya.

Biasanya, ketika persediaan Minyakita habis, konsumen rumah tangga akan beralih ke minyak kemasan.

"Kalau penjual mereka beralih ke minyak curah," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.