Sukses

Intensitas Siklon Tropis Freddy Meningkat, BMKG Imbau Waspada Dampak Cuaca

Adapun tekanan udara minimum sebesar 971 mb bergerak ke arah Barat - Barat Daya. Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Freddy Barat Daya sudah menjauhi wilayah Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta, melaporkan intensitas Siklon Tropis Freddy yang terpantau di Samudera Hindia selatan Bali dengan kecepatan angin maksimum 75 knot.

Adapun tekanan udara minimum sebesar 971 mb bergerak ke arah Barat - Barat Daya. Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Freddy Barat Daya sudah menjauhi wilayah Indonesia.

Kendati demikian, bibit Siklon Tropis 94S masih terpantau di Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung dengan tekanan udara minimum sebesar 998 mb ke arah Barat Daya.

"Diperkirakan potensi Bibit Siklon Tropis 94S memiliki dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia," ungkap BMKG melalui laman Instagram resmi @infobmkg, dikutip Jumat (9/2/2023).

BMKG menyampaikan bahwa dampak bibit Siklon Tropis 94S ini dapat menyebabkan gelombang laut tinggi dan potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang di sejumlah wilayah Indonesia tak terkecuali Ibu Kota.

Berikut wilayah dengan potensi hujan sedang - lebat disertai angin kencang:

- Hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang (Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakakarta, Jawa Timur, Bali).

- Angin kencang > 25 knot (Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat).

Kemudian, berdasarkan citra radar cuaca BMKG, wilayah Jabodetabek dan sekitarnya pada Jumat ini terjadi 9 Februari 2023 pukul 11:01 WIB terpantau hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur sebagian wilayah Jakarta Timur.

Lalu, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sebagian wilayah Jakarta Selatan, Tangerang, Depok, Bekasi, Jakarta Barat, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Bogor, dan Kabupaten Bogor. Umumnya pergerakan awan dari arah Barat - Barat Laut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Daerah Sepekan ke Depan

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkap cuaca ekstrem akan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia selama sepekan ke depan. Potensi cuaca ekstrem ini terjadi karena kemunculan tiga bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia.

"Kemunculan tiga bibit siklon tropis ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis," kata Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring BMKG di Jakarta, Minggu 5 Februari 2023 seperti dilansir Antara.

Tiga bibit siklon tropis tersebut masing-masing Bibit Siklon Tropis 94S, Bibit Siklon Tropis 95S, dan Bibit Siklon Tropis 97S.

Dwikorita menjelaskan Bibit Siklon Tropis 94S terpantau berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot, dan tekanan udara minimum 1000.2 mb.

"Sistem ini bergerak ke arah timur tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori sedang," ujar Dwikorita.

Bibit Siklon Tropis 95S terpantau berada di Samudra Hindia sebelah Selatan Banten dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1004.2 mb.

Sistem tersebut bergerak ke arah Barat dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.

3 dari 3 halaman

Imbauan

Sementara Bibit Siklon Tropis 97S terpantau berada di Samudra Hindia Selatan NTB dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1002.8 mb.

"Sistem ini bergerak ke arah tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah," jelas Dwikorita.

BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan yang disertai angin kencang.

Dwikorita menambahkan cuaca ekstrem dapat menimbulkan banyak kerugian, baik secara materiil dan immateriil serta dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.