Sukses

Singgung Ada Mafia Beras, DPRD DKI Minta Food Station Jaga Pasokan Beras Jelang Ramadan

Direktur Utama PT Food Station Pamrihadi Wiraryo memastikan stok beras di gudang perusahaan dan di pasaran cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ramadan.

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Hasan Basri Umar mengatakan bahwa telah terjadi gejolak harga beras yang membuat masyarakat resah. Dia menyebut saat ini masalah pangan di DKI Jakarta juga diwarnai isu adanya mafia beras yang berpotensi mengganggu rantai distribusi beras di Ibu Kota.

Oleh sebab itu, dia mewanti-wanti PT Food Station Tjipinang Jaya agar dapat menjaga ketersediaan stok kebutuhan pokok, terutama beras jelang ramadan. Hal tersebut, kata dia untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan hingga melonjaknya harga jelang ramadan di pasaran.

“Masyarakat itu sekarang tahunya harga beras itu naik terus. Jadi kalau boleh jangan sampai pas bulan ramadan itu harganya semakin tinggi, kemudian stoknya berkurang. Pengalaman kelangkaan minyak goreng kemarin harus jadi pelajaran. Jangan sampai masalah minyak itu merembet juga ke masalah beras,” kata Basri dalam rapat kerja di Gedung DPRD DKI, Rabu 8 Februari 2023.

Selain Basri, Anggota Komisi B Ahcmad Yani menambahkan bahwa PT Food Station juga harus mengantisipasi kemungkinan adanya penimbunan beras yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan bertujuan mengontrol harga beras di pasaran.

“Kami dari DPRD berharap agar harga beras itu tidak naik. Jadi benar-benar dikendalikan. Jangan sampai ada penimbunan. Jangan sampai harga dikendalikan oleh mafia seperti yang disinggung Dirut Bulog kemarin,” kata dia.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Food Station Pamrihadi Wiraryo memastikan stok beras di gudang perusahaan dan di pasaran cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ramadan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jamin Stok Beras Aman

Dia menjamin ketersediaan stok pangan karena saat bulan ramadan tidak ada peningkatan permintaan yang signifikan mengingat mayoritas masyarakat sedang berpuasa.

Pamrihadi menyampaikan bahwa harga beras di DKI relatif terkendali di angka Rp10.175 per kilogram (kg). Sedangkan, untuk beras jenis IR 64 atau beras medium sudah turun Rp200 dibanding dua minggu lalu Rp10.375.

"Kalau kita simak di beberapa daerah malah harganya sudah di atas Rp12.000 sampai Rp13.000. Jadi di Jakarta ini relatif terkendali,” ungkap dia.

Saat ini, kata Pamrihadi, stok beras di gudang pasar beras induk Cipinang ada lebih dari 15 ribu ton, sementara stok di gudang milik PT Food Station ada sebanyak 6 ribu ton.

Lalu, lanjut dia di gudang Bulog saat ini terdapat sebanyak 40 ribu ton stok beras. Dia mengatakan bahwa jumlah itu akan semakin bertambah saat musim panen tiba di akhir bulan Februari 2023 ini.

“Soal penimbunan beras dan adanya mafia, Food Station bisnisnya adalah gudang. Tempat timbun beras memang tapi penimbunan beras yang memang cadangan untuk masyarakat DKI Jakarta yang kita umumkan di website jadi siapa pun bisa akses. Apakah ada mafia? Sepanjang saya jadi Dirut di PT Food Station, saya tidak menemukan adanya mafia,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.