Sukses

Menko PMK Muhadjir: Libur Natal Tahun Depan Ditambah 1 Hari 

Kemenko PMK telah berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk kesiapan menyambut libur natal dan tahun baru 2023.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan jika Natal tahun 2023 akan ada penambahan cuti bersama. Hal itu sekaligus merespon terkait pernyataan libur Natal pada 26 Desember 2022.

"Jadi tanggal 26 nya itu bukan tahun ini, tahun depan, kemarin kan baru kita putuskan bahwa tahun depan itu ada tambahan untuk natal tambahan 1 hari untuk libur bersama. Tahun ini belum," kata Muhadjir Effendy, saat ditemui di Malang, Jawa Timur, dikutip Sabtu (17/12).

Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk kesiapan menyambut libur natal dan tahun baru 2023.

"Sudah kita siapkan lengkap, InsyaAllah aman tadi sudah kita koordinasikan dengan Menparekraf, Menhub, Menteri PUPR, Menteri Agama. Nanti yang berkaitan dengan ibadah terutama untuk umat Kristiani kemudian untuk Menparekraf Pak Sandi yang menyiapkan destinasi wisatanya terutama untuk perayaan tahun baru sama event," ucapnya.

Muhadjir pun menyebut, untuk perayaan natal dan tahun baru 2023 pihaknya memberikan kebebasan kepada seluruh masyarakat tanpa ada pembatasan, terutama event-event untuk perayaan. Sebab, kasus Covid-19 sudah rendah. Namun, dia tetap mengingkatkan kepada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.

"Jadi nanti event juga dibebaskan, dibolehkan semua mulai karnaval, pesta musik, pokoknya semua dibebaskan yang baik-baik tapi kalau yang enggak baik enggak boleh," ujar Muhadjir.

"Sehingga kita percaya dirilah untuk perayaan natal dan tahun baru tahun 2022-2023 ini akan kita lakukan semeriah mungkin tetapi juga tetap waspada karena kita berada di tengah-tengah suasana yang belum nyaman dalam keadaan Covid-19," imbuhnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Tiket KAI

Kereta api masih menjadi moda transportasi pilihan masyarakat menuju kota yang akan dimanfaatkan untuk berlibur natal dan tahun baru. Namun, masyarakat beberapa kali mengeluh karena harga tiket melambung.

Vice President Public Relations KAI, Joni Martinus mengatakan bahwa harga tiket kereta api, meski dijual pada puncak libur natal dan tahun baru, tidak mengalami kenaikan.

"KAI menegaskan bahwa tidak ada kenaikan harga tiket kereta api," ujar Joni, kepada merdeka.com, Sabtu(17/12).

Joni menjelaskan bahwa harga tiket kereta Komersial bersifat fluktuatif, menyesuaikan dengan demand (permintaan) dari pelanggan. Sekalipun permintaan tinggi, Joni memastikan tarif yang diberikan selalu berada dalam Tarif Batas Bawah (TBB) - Tarif Batas Atas (TBA) yang telah ditetapkan.

Lantas berapa TBB dan TBA kereta api? Merdeka.com menyajikan daftar TBB dan TBA kelas ekskutif dan ekonomi berdasarkan tujuan favorit saat periode natal dan tahun baru, yaitu Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Bandung.

Yogyakarta

Kelas ekonomi, Jayakarta 

TBB Rp110.000 

TBA Rp300.000

Jika perjalanan melebihi 515 km

TBB Rp190.000

TBA Rp450.000

 

Kelas Eksekutif, Bima

TBB Rp260.000

TBA Rp600.000

Jika perjalanan di atas 520 km

TBB Rp420.000 

TBA Rp1 juta

 

Taksaka 

TBB Rp170.000 

TBA Rp650.000 

Jika perjalanan melebihi 360 km 

TBB Rp240.000 

TBA Rp850.000.

Reporter: Alma Fikhasar/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.