Sukses

PPP Lirik Capres dengan Elektabilitas Tinggi, Ada Ganjar dan Anies

PPP akan mengendorse sejumlah nama calon presiden yang potensial untuk dibahas bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Liputan6.com, Jakarta - PPP akan mengendorse sejumlah nama calon presiden yang potensial untuk dibahas bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Ketua DPP PPP Achmad Baidowi belum mau menyebut siapa nama potensial, tetapi merupakan tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi.

"Kita belum menyebut nama-nama, tetapi ada sejumlah nama potensial yang coba kita endorse mudah-mudahan nanti setelah kita perbincangkan, setelah kita usulkan barangkali cocok," ujar politikus yang akrab disapa Awiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/11).

PPP memonitor sejumlah tokoh yang kerap namanya muncul dalam survei dengan elektabilitas yang tinggi. Perlu dicalonkan tokoh elektabilitas tinggi karena berkoalisi di Pemilu bertujuan untuk menang.

"Kita monitor sampai pada pertengahan tahun depan karena harus diakui bahwa dalam pemilu presiden secara langsung faktor elektabilitas itu sangat menentukan meskipun hasil survei selalu dinamis," kata Awiek.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Persilahkan Publik Menerka

Ia tidak menampik ada nama dengan elektabilitas tinggi yang dipantau seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Awiek mempersilahkan publik menerka-nerka, pada saatnya PPP akan mengumumkan secara resmi.

"Kita kan belum ada keputusan sehingga kalaupun publik menebak-nebak ya silahkan saja karena kita juga belum merilis nama-nama itu," ujar Awiek.

3 dari 3 halaman

Bisa Dipasangkan dengan Internal KIB

Nama yang diendrose PPP ini akan dipasangkan misalnya dengan tokoh dari internal KIB. Namun semua kembali lagi kepada keputusan bersama antara Golkar, PPP dan PAN.

"Ya paling tidak figur dari internal KIB entah jadi capres dan cawapres harapan kita begitu meskipun belum menjadi keputusan karena dinamika politik terus kita cermati," pungkasnya.

Sumber: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.