Sukses

Singapore Biennale 2022 Pamerkan 100 Lebih Karya Seni, Ada Karya Seniman Indonesia

Proyek karya seni di Singapore Biennale 2022 ini disebut terinspirasi dari ritual Karai masyarakat Minahasa, suku asli Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Singapore Biennale 2022 menampilkan lebih dari 100 karya seni. Karya seni ini dibuat oleh lebih kurang 50 seniman dan kolaborator dari berbagai negara termasuk Indonesia.

Karya seni Indonesia dari seniman bernama Natasha Tontey yang tinggal dan bekerja di Yogyakartaberjudul Garden Amidst The Flame; Lacuna For Compassion (2022) menjadi komisi baru yang ditampilkan di Singapore Biennale tahun ini.

Proyek karya seni ini disebut terinspirasi dari ritual Karai masyarakat Minahasa, suku asli Indonesia.

Dijelaskan pada ritual Karai prajurit Minahasa mengenakan baju besi yang tidak dapat ditembus atau membuat diri mereka kebal.

Karya ini mencoba untuk menampilkan kembali Karai, yang dipahami sebagai ritual hiper-maskulin, dimana sebagian besar pesertanya adalah laki-laki.

Adapun proyek karya seni ini berisi album musik, instalasi dan pertunjukan ruang mendengarkan, serta variabel dimensi.

Proyek ini diproduseri oleh B M Anggana, Direktur Musik Wahono, Desainer dan Ilustrator Produksi Arda Awigarda, beserta tim lainnya.

Selain itu, adapula karya seni dari seniman Indonesia lainnya berjudul Ex. Asi Archive yang digagas Extended Asia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Apa Itu Extended Asia?

Extended Asia adalah platform yang dijalankan oleh seniman Indonesia seperti Andang Kelana, Aditya Fachrizal Hafiz, Theo Nugraha, Nissal Nur Afryansah, dan Alifah Melisa.

Proyek ini dapat dijumpai di Tanjong Pagar Distripark (TPD), Singapura pada galeri 1 yang menjadi salah satu tempat dihelatnya Singapore Biennale 2022.

Sebagai informasi, Singapore Biennale 2022 diberi nama Natasha yang digagas empat kurator, yaitu Binna Choi dari Korea, Nida Ghouse dari India yang kini tinggal di Jerman, June Yap dari Singapura, dan Ala Younis asal Jordan.

Direktur Artistik Singapore Biennale 2022 asal Singapura June Yap menyatakan Natasha mempunyai arti ruang tak terbatas. Sehingga pemaknaannya dikembalikan pada masing-masing pengunjung lewat karya yang dipamerkan.

3 dari 3 halaman

Singapore Biennale 2022 Mulai Dibuka untuk Publik Hari Ini, Minggu 16 Oktober 2022

Singapore Biennale 2022 (SB2022) resmi dibuka untuk publik hari ini, Minggu (16/10/2022). Adapun Singapore Biennale 2022 bakal dibuka untuk umum hingga 19 Maret 2023.

Bagi yang hendak berkunjung ke Singapore Biennale 2022 dapat membeli tiket terlebih dahulu. Informasi mengenai tiket dapat diperoleh pada website resmi Singapore Biennale www.singaporebiennale.org

Untuk warga Singapura tiket dibandrol seharga $15.00 Dolar Singapura atau setara dengan Rp162 ribu.

Sementara itu, bagi yang bukan warga negara Singapura atau tidak menetap di Singapura, akan dikenai biaya tiket $25.00 dolar Singapura atau senilai Rp 270 ribu.

Namun, tiket masuk Singapore Biennale 2022 gratis untuk anak-anak berusia 6 tahun ke bawah, penyandang disabilitas siswa dan guru yang tinggal di Singapura.

Kemudian, tersedia konsesi untuk pelajar asing, manula berusia 60 tahun ke atas, dan National Servicemen (NSF) penuh waktu.

Bagi pelajar asing dan manula bukan warga negara Singapura harga tiket konsesi dijual senilai $20.00 dolar Singapura atau sekitar Rp 216 ribu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.