Sukses

Hasto PDIP Deg-degan Ditanya Megawati, Ada Apa?

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku khawatir menghadapi sidang promosi terbuka doktoral di Universitas Pertahanan (Unhan), Bogor, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku khawatir menghadapi sidang promosi terbuka doktoral di Universitas Pertahanan (Unhan), Bogor, Jawa Barat.

Adapun, sidang akan digelar besok Senin, 6 Juni 2022.

"Deg-degan, itu adalah hidup," ujar Hasto sambil tertawa di sela-sela gladi resik Sidang Doktor di Unhan, Minggu (5/6/2022).

Rasa khawatir Hasto kian berlebih lantaran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan menjadi penguji dalam sidang. Dia menyebut Presiden Kelima RI itu akan melayangkan pertanyaan yang sulit.

Apalagi Hasto menyebut Megawati tidak memberikan kisi-kisi pertanyaan yang akan dilayangkan kepadanya.

"Iya dong, ditambahkan sama Bu Mega, 'Pokoknya saya akan kasih pertanyaan yang sangat suliit'. Jadi deg-degan," kata dia.

Meski demikian, Hasto mengaku siap menghadapi sidang doktoral. Apalagi, sidangnya bertepatan dengan hari lahir Presiden Pertama RI Sukarno.

"Alangkah bagusnya kalau disertasi ini sidang terbukanya pada tanggal 6 Juni bertepatan dengan hari lahir Bung Karno yang ke-121. Sehingga suatu kehormatan bagi kami, sehingga atas prakarsa dari Ibu Megawati Soekarnoputri kami bekerja keras," kata dia. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terinsipirasi

Sementara, Hasto menjelaskan aspek yang melatarinya mengambil diskursus geopolitik dalam sidang gelar doktor di Universitas Pertahanan (Unhan) RI yang akan dilaksanakan pada Senin (6/6/2022).

Politikus asal Yogyakarta itu menyampaikan tertarik dengan pemikiran Bung Karno setelah mendampingi Megawati saat berkunjung ke Slovenia pada 16 Mei 2012.

Hasto mengatakan saat Slovenia masih tergabung dalam Yugoslavia, negara tersebut memiliki hubungan dekat dengan Bung Karno dalam merancang Gerakan Non-Blok.

"Latar belakang saya mengikuti program S3 di Unhan ini bermula pada 16 Mei 2012. Saat itu, saya mendampingi Ibu Megawati Soekarnoputri di Slovenia, bekas negara Yugoslavia, untuk memperingati 50 tahun Gerakan Non-Blok," jelas Hasto.

Alumnus UGM itu mendengar cerita Ibu Megawati mengenai benang merah pemikiran geopolitik Bung Karno yang dimulai sejak usia muda 16 tahun, tetapi telah memikirkan bagaimana Indonesia merdeka.

"Dari situlah Soekarno menggagas suatu pemikiran yang sangan genuine, sekaligus mengoreksi mengapa Eropa Barat cenderung melakukan ekspansi, melakukan penjajahan. Dan dari benang merah yang disampaikan Ibu Mega tersebut, saya tertarik atas gagasan geopolitik dan melihat bagaimana kepimpinan Indonesia bagi dunia itu luar biasa," kata Hasto.

 

3 dari 3 halaman

Diuji

Direktur Program Doktoral Unhan Mayjen TNI Joni Widjayanto menyebut Hasto akan menjadi doktor yang ke-19 di Unhan.

"Beliau insyaAllah besok akan menjadi dokter ke-19," kata Joni.

Menurut Joni, disertasi Hasto yang berjudul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara' ini sangat luar biasa bagi generasi muda.

"Ini temuan dan suatu hal yang harus kita gugah kepada generasi-generasi muda itu mempunyai rasa bela negara, itu yana paling penting. Karena kalau tidak memiliki rasa bela negara, padahal kita, kan, hidup di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita cinta Indonesia dan kita harus mempertahankan sampai titik darah penghabisan," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.