Sukses

Mahfud MD Minta Ganjar Berdialog dengan Warga Desa Wadas Terkait Pembangunan Bendungan Bener

Menko Polhukam Mahfud Md mengaku akan terus melakukan cara yang bijak untuk merangkul kelompok masyarakat Desa Wadas yang kontra terhadap penambangan batu andesit untuk pembangunan Bendungan Bener.

Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Mahfud Md mengaku akan terus melakukan cara yang bijak untuk merangkul kelompok masyarakat Desa Wadas yang kontra terhadap penambangan batu andesit untuk pembangunan Bendungan Bener.

Mahfud pun meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk turun dan berdialog langsung dengan mereka dengan difasilitasi Komnas HAM.

"Agar penambangan dan pembangunan waduk lancar maka Gubernur Jateng akan melakukan dialog dengan warga desa yang masih menolak rencana penambangan yang difasilitasi oleh Komnas HAM," kata Mahfud dalam keterangan pers di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta, Rabu (9/2/2022).

Mahfud meyakini, situasi saat ini di Desa Wadas sudah kondusif. Menurut dia, sebagian kelompok warga sudah setuju penambangan batu andesit untuk keperluan pembangunan bendungan.

Meski begitu, sebagian kelompok memang masih belum menerima rencana pemerintah itu. Dia pun meminta sudahi provokasi di tengah masyarakat agar Desa Wadas kembali tenang.

"Jangan terprovokasi, Desa Wadas tenang dan damai," Mahfud menandas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pro Kontra Pembangunan Bendungan Bener

Sebelumnya diberitakan, terjadi ketegangan antar warga dan pihak aparat di Desa Wadas. Hal itu disebabkan pro-kontra rencana pembangunan Bendungan Bener oleh pemerintah yang diawali penambangan batu bandesit.

Menurut pemerintah, pembangunan Bendungan bertujuan meningkatkan kesejahteraan para petani, dengan tersedianya air dan irigasi yang dibangun menyertai bendungan.

Namun sebagian warga yang sudah menempati wilayah tersebut selama berpuluh tahun tidak terima karena akan kehilangan tanah miliknya. Aksi adu kuat pun terjadi hingga menimbulkan ricuh seperti yang tersiar di sosial media.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.