Sukses

Kemenag: Jalani Nataru dengan Jaga Prokes dan Junjung Kerukunan

Direktur Jenderal Bimbingan Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, Nataru tahun ini masih akan dijalani dalam suasana keprihatinan karena pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) meminta masyarakat untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kemenag juga mengimbau masyarakat terus menjaga kerukunan beragama.

Direktur Jenderal Bimbingan Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, Nataru tahun ini masih akan dijalani dalam suasana keprihatinan karena pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Untuk itu, dia mengajak agar seluruh aktivitas kemasyarakatan nantinya dilaksanakan dengan mematuhi prokes sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Prokes ini adalah sebagai ikhtiar bersama agar kita semua senantiasa sehat dan selamat di tengah pandemi yang belum selesai ini. Untuk itu, meski kita dibolehkan beraktivitas dalam berbagai bentuk dan macam kegiatan, namun mari terus saling menjaga antarsesama," ujar Kamaruddin dikutip dari siaran pers, Senin (13/12/2021).

Selain itu, Kemenag meminta masyarakat maupun ormas keagamaan untuk mengedepankan sikap saling menghargai dan menghormati di tengah keberagamaan di Indonesia. Dia meyakini dengan menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan, maka kerukunan dan kedamaian akan tetap akan terjaga.

"Mari kita menghormati umat Kristiani yang merayakan Natal, sebagaimana umat Kristiani menghormati yang tak merayakan Natal. Jika masyarakat saling menghormati, maka semua akan mendapatkan kehormatan, tanpa ada yang merasa terhinakan," jelas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ajakan junjung nilai keagamaan

Kamarauddin menilai, sikap saling menghargai perbedaan dan cinta kedamaian ini merupakan refleksi dari substansi ajaran agama. Kemenag pun mengajak para tokoh agama membimbing masyarakat menjunjung nilai keagamaan.

"Untuk itu kami mengajak para tokoh agama untuk membimbing umat agar saling menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan karena itu menjadi perekat sosial menyambut Nataru ini," tutur Kamaruddin.

3 dari 3 halaman

Alasan Pembatalan PPKM Level 3 Periode Nataru

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.