Sukses

Ada Siklon Tropis Nyatoh dan 2 Bibit Siklon di Dekat Wilayah Indonesia, Apa Dampaknya?

Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG memantau pertumbuhan Siklon Tropis Nyatoh di Belahan Bumi Utara (BBU) dan dua bibit siklon yang terbentuk sekitar wilayah Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG memantau pertumbuhan Siklon Tropis Nyatoh di Belahan Bumi Utara (BBU) dan dua bibit siklon yang terbentuk sekitar wilayah Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan Siklon Tropis Nyatoh terbentuk di sekitar Samudra Pasifik Barat sebelah utara Papua, tepatnya di posisi 13.0 derajat Lintang Utara (LU) 139.8 derajat Bujur Timur (BT) atau sekitar 1.630 km sebelah utara timur laut Biak.

"Angin maksimum di sekitar Siklon Tropis Nyatoh yang terbentuk pada Selasa (30/11/2021) mencapai 35 knot (65 km/jam) dengan tekanan udara minimum di sekitar pusatnya mencapai 1.000 hPa dengan pergerakan sistemnya ke arah barat-barat laut menjauhi wilayah Indonesia," kata Guswanto seperti dikutip dari Antara, Selasa (30/11/2021).

Diperkirakan dalam 48 jam ke depan Badai Tropis Nyatoh masih terus meningkat dengan pergerakan semakin menjauhi wilayah Indonesia.

Sementara itu Bibit Siklon Tropis 94W yang diidentifikasi sejak 29 November 2021 saat ini sudah berada di sekitar Teluk Thailand, tepatnya berada di 9.3 derajat LU, 101.0 derajat BT.

Berdasarkan analisis tanggal 30 November 2021, angin maksimum di sekitar Bibit Badai Tropis 94W mencapai 20 knot (37 km/jam) dengan tekanan udara minimum di sekitar pusatnya mencapai 1.005 hPa.

Bibit Badai Tropis 94W bergerak ke arah barat dan menjauhi wilayah Indonesia. Dalam 24 jam ke depan masih berada pada kategori menengah untuk menjadi sistem Siklon Tropis.

Sementara bibit siklon tropis 92S mulai terbentuk di sekitar Samudra Hindia barat daya Lampung tepatnya di posisi 7.0 LS, 102.5 BT dengan tekanan udara minimum di sekitar pusatnya mencapai 1009 hPa dan kecepatan angin maksimum di sekitar pusatnya mencapai 20 knot (37 km/jam).

Sistem Bibit Siklon 92S bergerak ke arah tenggara-selatan. Suatu kriteria bahwa Bibit Siklon dapat dikatakan meningkat menjadi Siklon Tropis adalah apabila kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai minimal 35 knot (65 km/jam).

"Dalam 24 jam kedepan keberadaan Siklon Tropis Nyatoh, Bibit Siklon Tropis 94W dan 92S dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia," tambah Guswanto.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dampak yang Ditimbulkan

Akibat dikepung Siklon tersebut, potensi hujan intensitas sedang - lebat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Lampung, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Papua Barat.

Serta gelombang 1,25 - 2,5 meter di Perairan Kepulauan Anambas dan Natuna, Perairan barat Bengkulu, Perairan selatan Banten, Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Perairan Kepulauan Sangihe, Laut Maluku bagian Selatan, Perairan Bitung, Laut Halmahera, dan Perairan utara Papua Barat hingga Papua.

Gelombang dengan tinggi 2,5 - 4,0 meter di Laut Natuna Utara, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia Barat Bengkulu, Perairan timur Pulau Enggano, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat, Teluk Lampung bagian selatan, Perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian Utara, Perairan utara Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Kemudian tinggi gelombang 4,0 - 6,0 meter di Samudra Hindia barat Lampung.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.