Liputan6.com, Jakarta - Sudah lebih dari tiga pekan banjir merendam beberapa wilayah di Kalimantan Barat (Kalbar). Terkait hal itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan banjir ini disebabkan adanya kerusakan daerah tangkapan air (catchment area) yang sudah terjadi berpuluh-puluh tahun.
"Ya itu memang karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan yang sudah berpuluh-puluh tahun," kata Jokowi usai meresmikan Jalan Tol Serang - Panimbang Seksi 1- Ruas Serang - Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa(16/11/2021).
Baca Juga
Jokowi pun berharap hal tersebut dapat dihentikan secepatnya. Sebab masalah utama adanya banjir di Kalimantan adalah rusaknya daerah tangkapan air.
"Ya itu yang harus kita hentikan. Karena memang masalah utamanya ada di situ. Kapuas meluber karena daerah tangkapan hujannya rusak. Itu yang nanti kita perbaiki," bebernya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Banjir merendam Kota Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Banjir kali ini merupakan banjir terparah, lantaran banjir merendam 10 kecamatan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bangun Tempat Pembibitan
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut pun menjelaskan pemerintah akan membangun nursery atau tempat pembibitan persemaian. Sehingga penghijauan bisa kembali ada di daerah hulu, tangkapan hujan dan tangkapan air.
"Nanti akan mulai mungkin tahun depan kita bangun nursery, persemaian. Sehingga ada penghijauan kembali di daerah-daerah hulu, di daerah-daerah tangkapan hujan, di catchment area. Kita perbaiki. karena memang kerusakannya ada di situ. Dan kedua memang ada hujan yang lebih ekstrem dari biasanya," pungkasnya.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement