Sukses

Kronologi Penemuan Saluran Air Kuno di Bogor

Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkap kronologi penemuan saluran air kuno itu.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Bogor menemukan sebuah saluran air kuno di Jalan Nyi Raja Permas, Kecamatan Bogor Tengah, Jawa Barat. Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkap kronologi penemuan saluran air kuno itu.

Dia menuturkan, saluran air tersebut ditemukan tak sengaja oleh petugas Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang (PUPR) Bogor.

Saluran air yang diduga sebagai peninggalan sejarah dekat Stasiun Bogor itu ditemukan petugas pada Jumat 27 Agustus 2021.

"Menurut informasi salah satu petugas Dinas PUPR yang mengeruk sedimentasi ada," kata Bima Arya usia meninjau saluran bawah tanah di Jalan Nyi Raja Permas, Kota Bogor, Sabtu 28 Agustus 2021.

Menurut dia, saluran air itu membentuk letter U mulai dari Jalan Nyi Raja Permas hingga di Jalan Mayor Oking atau sebelah Barat kawasan Stasiun Bogor.

Data Dinas PUPR Kota Bogor menunjukkan memang terdapat peta saluran bawah tanah yang dibangun pada zaman Belanda, di seputar kawasan Stasiun Bogor.

"Namun harus kita pastikan apakah fungsinya saluran air atau ada fungsi-fungsi lain," kata dia.

Oleh karena itu, dia menggandeng Universitas Pakuan dan IPB.

Unpak dan IPB juga akan mendeteksi luas dan panjang saluran air kuno tersebut dengan menggunakan alat penunjang. Kajian ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah terowongan bawah tanah tersebut memungkinkan untuk direvitalisasi dan digunakan kembali.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mirip di Sukabumi, Klaten dan Bekasi

Bima juga menduga, saluran air yang dibangun masa penjajahan Belanda itu terkoneksi dengan Istana Bogor dan yang lainnya.

Tak hanya itu, struktur bangunan tersebut secara kasat mata mirip dengan temuan bangunan bersejarah di Sukabumi, Klaten dan di Bekasi yang lokasinya dekat dengan stasiun.

"Jadi ini memang sisa peninggalan jaman Belanda. Tapi apakah ini saluran air saja atau di dalamnya ada fungsi lainnya, harus didalami. Termasuk kita telusuri sampai mana alirannya," ujarnya.

Ia menduga saluran air itu dibangun sekitar tahun 1800-an, sebelum berdirinya Stasiun Bogor. Sebab, saluran air itu berada di bawah lintasan jalur KRL.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.