Sukses

PBNU Dukung KPK Gandeng KSAD Buru Oknum TNI Bantu Pelarian Bupati Mamberamo Tengah

KPK tengah memburu Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak yang kabur usai ditetapkan sebagai tersangka suap. Pelarian Ricky Ham diduga dibantu oknum anggota TNI.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi menyambut positif koordinasi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman terkait kasus yang menjerat Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak.

KPK meminta bantuan KSAD untuk memburu oknum anggota TNI yang diduga ikut membantu Ricky Ham Pagawak melarikan diri. Ricky Ham sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi sejumlah proyek di Mamberamo Tengah.

Menurut Gus Fahrur, Jenderal Dudung bisa memeritahkan anak buahnya mencari keberadaan oknum anggota TNI tersebut sampai ketemu.

“Itu bagus. Saya kira Pak Dudung akan menfasilitasi itu karena ranahnya sebagai atasan,” ujar Gus Fahrur kepada wartawan, Rabu (3/8/2022).

Gus Fahrur yakin Jenderal Dudung akan membantu KPK untuk mencari oknum anggotanya dalam rangka menegakkan hukum dan keadilan. Menurutnya, penegakan hukum tak boleh diskriminatif.

Siapapun yang membantu Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak melarikan diri harus ditindak tegas, tak terkecuali oknum aparat.

“Kita berharap itu bisa diusut, diselidiki, jangan sampai ada kesan (ditutupi). Hukum jangan sampai tumpul ke atas dan tajam ke bawah,” kata Gus Fahrur.

Nantinya Jenderal Dudung bisa membawa anak buahnya langsung ke KPK untuk menjalani pemeriksaan.

“Iya bisa, harus segera diproses. Tentu kalau memang itu bisa setelah diselidiki dan terbukti harus diproses sesuai hukum. Kesetaraan orang di depan hukum penting. Hukum harus terus ditegakkan,” kata Gus Fahrur.

Menurutnya, pemberantasan korupsi harus menjadi perhatian semua pihak. Sebab, korupsi sangat berbahaya dan akan membuat banyak masyarakat sengsara akibat kejahatan luar biasa ini.

“Karena kasus korupsi telah menjadi suatu berbahaya. Terlalu banyak kasus korupsi di eksekutif dan legislatif. Jadi jangan main-main,” ucap Gus Fahrur.

Ketua PBNU ini berharap Jenderal Dudung terus bisa menjadi pemimpin yang baik. “Dan kita berharap beliau sebagai salah satu pendorong penegakan keadilan dan pemberantasan korupsi di Indonesia,” ucap Gus Fahrus memungkasi.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

KPK Minta Bantuan KSAD hingga Gubernur Papua

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah memburu Bupati Mamberamo Tengah, Papua, Ricky Ham Pagawak. Ricky Ham merupakan buronan KPK dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi pelaksanaan berbagai proyek di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamberamo Tengah.

Dalam memburu Ricky Ham Pagawak, tim penyidik meminta bantuan kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman. Tim penyidik meminta Dudung memerintahkan anak buahnya untuk bersedia memberikan keterangan kepada tim penyidik.

"Saat ini kami juga telah berkoordinasi dengan Kepala Staf Angkatan Darat TNI untuk bantuan menghadapkan anggotanya terkait permintaan keterangan oleh tim penyidik KPK," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Senin (1/8/2022).

Ali berharap dukungan dari Dudung dalam memburu Ricky Ham Pagawak yang diduga kabur ke Papua Nugini.

"Kami berharap dukungan dan bantuan dari pihak TNI sebagai bentuk sinergi penegak hukum guna percepatan penyelesaian perkara ini sehingga kepastian hukum segera terwujud," kata Ali.

Selain kepada Dudung, KPK juga meminta bantuan Gubernur Papua Lukas Enembe dalam mencari Ricky Ham Pagawak. Menurut Ali, tim penyidik sudah berkirim surat kepada Lukas Enembe agar jajarannya terlibat dalam pencarian Ricky Ham Pagawak.

"KPK juga telah berkirim surat ke pihak Gubernur Provinsi Papua sebagai bentuk informasi dan koordinasi sehingga pihak Pemprov Papua dapat turut membantu mencari keberadaan Tersangka dimaksud," kata Ali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.