Sukses

BIN soal Aksi Teror Makassar dan Jakarta: Sel Lama, Rekrutmen Baru

Wawan Purwanto mengatakan, aksi yang dilakukan para pelaku teror di Makassar dan Mabes Polri berasal dari sel lama atau jaringan yang sudah ada.

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto mengatakan, aksi yang dilakukan para pelaku teror di Makassar dan Mabes Polri berasal dari sel lama atau jaringan yang sudah ada.

Meski sel lama, dia menuturkan bahwa para pelaku teror adalah rekrutmen baru.

"Kalau sel lama, ini rekrutmen baru. Dengan memposting bisa melakukan tanya jawab, pola lama tapi caranya rekrutmen orang baru," kata Wawan pada saat diskusi dengan tema Bersatu Melawan Teror dalam akun YouTube Sindo Trijaya, Sabtu (3/4/2021).

Menurut dia, yang kini menjadi target yakni para generasi milenial yang tidak memiliki tanggungan serta lebih mudah diiming-imingi untuk mati demi masuk surga.

"Lebih berfikir ada iming-iming daripada susah-susah kita mati masuk surga," tutur Wawan.

Sementara, mantan narapidana terorisme Haris Amir Falah mengamini pernyataan BIN. Menurutnya, jaringan lama tersebut rutin melakukan kajian di Makassar.

Dia mengatakan terdapat dua tempat yang jadi tempat dijadikan pembinaan.

"Ada dua tempat yang memang rutin dijadikan tempat oleh mereka untuk dijadikan pembinaan, dan pada saat yang tepat mereka melakukan aksi," kata Haris.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Hanya di Makassar

Haris mengatakan, kejadian tersebut bukan hanya di Makassar, tetapi juga sudah menjamur keseluruh penjuru Indonesia.

Sebab hal tersebut adalah jaringan, walaupun sudah terputus mereka memiliki akar.

"Saya rasa bukan di Makassar tapi juga seluruh Indonesia, ini juga pasti tidak lepas dari sasaran yang mereka lakukan. Mereka punya satu akar, akar pemikiran yang ekstrem kemudian di bawah pembinaan yang terus menerus yang mestinya harus masif melawan itu," kata dia.

 

Reporter: Intan Umbari

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.