Sukses

Jokowi: Vaksinasi Covid-19 Bulan Puasa Dilakukan Malam, Nonmuslim Siang

Menurut Jokowi, program vaksinasi Covid-19 harus tetap diteruskan untuk mencapai herd immunity.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan bahwa vaksinasi Covid-19 bagi umat muslim saat bulan Ramadan akan tetap dilakukan pada malam hari. Sementara untuk warga nonmuslim, vaksinasi Covid-19 dilakukan pada siang hari.

Hal ini disampaikan Jokowi saat berbincang dengan para pemimpin redaksi media nasional di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021. Namun, video pertemuan baru diunggah di Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/2/2021).

"Bulan puasa mungkin kita akan tetap vaksinasi yaitu di malam hari. Kemudian yang di siang hari di daerah-daerah yang nonmuslim," kata dia.

Menurut dia, program vaksinasi harus tetap diteruskan untuk mencapai herd immunity (kekebalan komunal). Terlebih, pemerintah menargetkan 182 juta penduduk Indonesia harus selesai divaksin pada 2021.

Untuk memvaksin 182 juta penduduk, setidaknya ada 426 juta dosisi yang dibutuhkan. Pasalnya, satu orang harus disuntik vaksin sebanyak dua dosis.

"Hitungan kita terakhir kemarin 182 juta yang harus kita vaksin, memerlukan vaksin itu 426 juta. Itu yang rusak plus angka standar WHO, ketemu angka 426 (juta)," ujar Jokowi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komitmen pengadaan vaksin

Saat ini, pemerintah telah mendapatkan total komitmen pengadaan vaksin dari Sinovac, China sebanyak 140 juta dosis.

Kemudian, dari Novavax ada 50 juta dosis, COVAX-GAVI 54 juta dosis, AstraZeneca 50 juta dosis, dan Pfizer 50 juta dosis vaksin Covid-19.

"Sekali lagi baru komitmen yang terus akan kita kejar akan segera bisa kita ambil barangnya karena rebutan 512 negara bukan sesuatu yang gampang," tutur Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.