Sukses

Masuki Februari 2021, Total 10 Gempa Bumi Getarkan Jawa Barat

Kejadian gempa tersebut terjadi pada periode 29 Januari sampai 4 Februari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mencatat, sebanyak 10 kejadian gempa bumi telah mengguncang wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

Kejadian gempa tersebut terjadi pada periode 29 Januari sampai 4 Februari 2021.

Menurut Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu, rinciannya adalah 9 kejadian gempa bumi yang berpusat di laut, sedangkan 1 kejadian gempa bumi di darat. Untuk kedalaman gempa bumi yang terjadi bervariasi, yaitu pada rentang 10 hingga 64 Kilometer.

"Jumlah kejadian gempa tertinggi terjadi pada tanggal 31 Januari 2021 dengan total sebanyak empat kejadian," ujar Teguh dalam keterangan resminya kepada Liputan6.com, Minggu (7/2/2021).

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

Teguh menambahkan, gempa bumi yang terbesar kekuatannya dalam skala Magnitudo (M) terjadi pada 3 Februari 2021 pukul 06.38 WIB sebesar 4,3M di Kota Cilacap, Jawa Tengah.

Pusat atau episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,43 Lintang Selatan (LS) dan 108,93 Bujur Timur (BT).

Gempa itu berlokasi di laut pada jarak 78 kilometer arah barat daya Kota Cilacap, Jawa Tengah pada kedalaman 64 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam kebawah Lempeng Eurasia," kata Teguh.

Berdasarkan laporan masyarakat, lanjut Teguh, guncangan gempa tersebut dirasakan di Salopa, Pangandaran, Ciamis, Karangnunggal dan Lebeng dengan skala intensitas sebesar II MMI, yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

664 Gempa di Indonesia

Sebelumnya, Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mencatat, 646 gempa terjadi di Indonesia sepanjang Januari 2021. Gempa tersebut dalam berbagai magnitudo dan kedalaman.

Menurut Daryono, jumlah gempa ini lebih tinggi dari rata-ratanya biasanya yaitu 555 kejadian. Dia mengatakan, jumlah gempa tektonik pada Januari 2020 tercatat terjadi 518 kali.

"Secara umum pada bulan Januari 2021 aktivitas gempa di wilayah Indonesia didominasi gempa kecil dengan kekuatan kurang dari 5,0 terjadi sebanyak 619 kali. Sedangkan gempa signifikan dengan magnitudo di atas 5,0 terjadi 27 kali," ujar Daryono dalam keterangan resminya.

Daryono menambahkan, untuk gempa dirasakan (felt earthquake) terjadi 85 kali. Jumlah ini cukup tinggi mengingat pada Januari 2020 terjadi gempa dirasakan 54 kali.

Daryono menjelaskan, sepanjang Januari 2021 hampir setiap hari di wilayah Indonesia terjadi gempa dirasakan. Bahkan pada 14 Januari 2021, dalam sehari terjadi gempa dirasakan sebanyak 8 kali.

"Selama bulan Januari 2021 di Indonesia terjadi gempa merusak 3 kali, yaitu pertama gempa Bahodopi, Morowali, Sulteng, magnitudo 4,9 pada 4 Januari 2021 menyebabkan beberapa rumah rusak," kata dia.

Disusul gempa Majene dan Mamuju, Sulbar, magnitudo 5,9 dan 6,2 pada 14 dan 15 Januari 2021 menyebabkan 105 orang meninggal dunia dan ribuan rumah rusak.

"Ketiga gempa Talaud, Sulut, magnitudo 7,1 menyebabkan beberapa rumah rusak," kata Daryono.

Berdasarkan peta seismisitas, dapat mengidentifikasi zona aktif gempa pada Januari 2021. Antara lain lanjut Daryono, Aceh, Nias, Bengkulu, Lampung, Lombok, Sumbawa, Sumba, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Laut Maluku, dan Seram.

Aktivitas gempa di zona aktif ini masih dapat berlanjut hingga bulan Februari 2021, tetapi juga dapat berakhir dan bergeser ke wilayah lain.

3 dari 4 halaman

Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya. 

4 dari 4 halaman

Gempa Beruntun dan Kuat Guncang Majene - Mamuju

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.