Sukses

Kondisi Kepulauan Talaud Sulut Usai Diguncang Gempa Magnitudo 7

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahkan menyebut getaran gempa terasa hingga ke negara tetangga, yakni Filipina.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,0 menggucang wilayah Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis, 21 Januari 2021. Lindu terjadi pada pukul 19:23:07 WIB.

Meski tak berpotensi tsunami, kuatnya guncangan membuat tak sedikit rumah warga yang mengalami kerusakan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, ada dua kecamatan yang mengalami kerusakan, yaitu di Desa Bantik, Kecamatan Beo dan Desa Rae, Beo Utara.

"Dua kerusakan lain berada di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara. BPBD melaporkan kerusakan di desa ini pada kategori rusak ringan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Jumat (22/1/2021).

Sejumlah wilayah yang ikut merasakan getaran gempa antara lain Melonguane, Tahuna, Ondong, Manado, Bitung, Galela , Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Bolaang Uki II MMI, Ternate, Sofifi, dan Halmahera Tengah. 

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahkan menyebut getaran gempa terasa hingga ke negara tetangga, yakni Filipina.

Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani, hal tersebut lantaran gempa magnitudo 7,0 di Melonguane diakibatkan oleh aktivitas penunjaman Lempeng Laut Filipina dengan jenis mekanisme sesar naik berarah relatif utara-selatan.

Berikut sederet hal usai gempa mengguncang Kepulauan Talaud, Sulut dengan magnitudo 7,0 dihimpun dari Liputan6.com: 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Gereja dan RSUD Rusak

Satu gereja terdampak gempa bermagnitudo 7,0 yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Talaud. Gereja tersebut berada di Desa Ganalo, Tampan Amma. 

Rumah sakit umum daerah (RSUD) yang terletak di Desa Mala, Melonguane, Kepulauan Talaud, juga mengalami kerusakan akibat gempa.

"Pantauan sementara BPBD menyebutkan kerusakan minor teridentifikasi pada RSUD," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati melalui keterangan tertulis, Jumat (22/1/2021).

3 dari 6 halaman

Bangunan di 2 Kecamatan Rusak

Usai gempa bumi Magnitudo 7,0 di Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, BPBD setempat melaporkan terjadi kerusakan sejumlah infrastruktur di dua kecamatan.

Data per Kamis malam, 21 Januari, pukul 21.44 Wita, dampak gempa berupa kerusakan sejumlah bangunan dengan kategori ringan hingga sedang.

Kerusakan teridentifikasi di Desa Bantik, Kecamatan Beo, berupa dinding belakang rumah roboh. Dua kerusakan lain berada di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara. BPBD melaporkan kerusakan di desa ini masuk pada kategori rusak ringan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, pihaknya masih terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud terkait dampak gempa.

"Saat ini BPBD setempat terus menghimpun informasi dari desa-desa yang teridentifikasi merasakan guncangan gempa," katanya dari keterangan yang diterima Liputan6.com, Jumat (22/1/2021).

4 dari 6 halaman

Ubin RSUD Mala di Talaud Pecah

Kerusakan akibat gempa juga dirasakan di RSUD Mala. Hal ini diungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Yohanis BK Kamagi. Lantai ubin RSUD Mala, pecah.

"Terjadi kerusakan tapi tidak signifikan, sejauh ini tidak ada struktur bangunan pemerintah yang rusak," ujar Kamagi melalui telepon selular dari Manado, Kamis, 21 Januari 2021.

Dikutip Antara, meski sempat terjadi kepanikan saat gempa, pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut kembali berjalan seperti bias usai gempa.

Terkait kondisi masyarakat di Pulau Miangas (Kecamatan Miangas) serta Pulau Karatung dan Pulau Marampit (Kecamatan Nanusa) yang lokasinya dekat dengan pusat gempa, Kamagi mengaku pihaknya belum mendapat informasi akibat sambungan telekomunikasi terputus.

"Jadi mungkin saja karena mereka (camat) sibuk pascagempa, atau jaringan terputus karena terjadi pemadaman aliran listrik. Kami memperkirakan di sana banyak kerusakan karena dekat dengan pusat gempa. Kami masih mencari informasi, karena sejauh ini belum terkoneksi dengan camat," ujarnya.

5 dari 6 halaman

Situasi Mulai Kondusif

Menurut Kamagi, situasi di Kabupaten Kepulauan Talaud sudah kondusif pascagempa. Walaupun beberapa saat setelah gempa sempat terjadi pemadaman aliran listrik sekitar 30-60 menit.

Sebelumnya, gempa dengan magnitudo 7,1 mengguncang wilayah timur laut Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pukul 19:23:07 WIB. Gempa terjadi pada kedalaman 154 kilometer.

"Tidak berpotensi tsunami dan masih terus dianalisa," sebut Staf Operasional Stasiun Geofisika Winangun, Kota Manado, Nur Fitriani.

Gempa sempat membuat warga panik. Mereka pun memilih berhamburan keluar rumah, karena guncangan dirasakan cukup kuat.

6 dari 6 halaman

Belum Ada Laporan Korban Jiwa

Terkait korban gempa, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati menuturkan, hingga pukul 08.00 WIB hari ini, belum ada laporan korban jiwa akibat gempa tersebut.

Tim BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud masih melakukan pendataan, koordinasi dengan instansi terkait, serta evakuasi keluarga terdampak.

Sedangkan jumlah kerugian akibat gempa yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Talaud itu masih dalam tahap penghitungan.

 

(Fifiyanti Abdurahman)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.