Sukses

Tes Usap Covid-19 Keluarga Rizieq Shihab, Polisi Gandeng Dinkes DKI

Margiyono, membenarkan, pihaknya akan menggandeng Dinas Kesehatan DKI Jakarta, untuk tes usap Rizieq.

Liputan6.com, Jakarta - Kanit Patroli Polsek Tanah Abang Kompol Margiyono menyatakan, akan menggandeng Dinas Kesehatan DKI Jakarta, agar bisa melakukan tes usap (swab test) Covid-19 pada keluarga Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

"Iya (akan kerja sama dengan Dikes setempat)," kata Margiyono pada Minggu (22/11/2020).

Dia menuturkan, hal ini dilakukan sebagai upaya tracking dalam menekan penyebaran Covid-19. Sehingga, wajar jika keluarga dan Rizieq Shihab sendiri dilakukan tes tersebut.

"Karena kan, kita namanya, itu kan berlaku kepada siapa saja ya. Orang yang diduga atau orang yang pernah bertemu dengan bapak orang akan diadakan tracing kan. Apalagi ini Lurah Petamburan, Sekel (Sekretaris Kelurahan), kemudian Satpol PP-nya, semua sudah terpapar," ungkap Margiyono.

Dia juga mengingatkan, dalam rangka menekan penyebaran Covid-19, sudah menjadi kewajiban bagi Puskesmas setempat untuk melakukan pemeriksaan kepada keluarga Rizieq Shihab.

"Jadikan ada kewajiban dari pihak puskesmas untuk tracing beliau dan keluarganya. Itu kan sekarang ini, Kelurahan Petamburan kan sangat dekat dan pada saat pelaksanaan kegiatan itu kan memang, beliau itu kan ada di lokasi gitu," kata Margiyono.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesulitan Tracing

Ketua Satgas Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengikuti rapat virtual bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, juga unsur satgas kabupaten kota.

Dalam pertemuan itu, dia menerima laporan adanya gangguan saat upaya pelacakan massa terdampak penularan virus Corona atau Covid-19 dalam acara yang melibatkan Pimpinan FPI Rizieq Shihab.

"Laporan peserta rapat menyebutkan, baik yang di Petamburan maupun di Megamendung, petugas kesehatan masih kesulitan untuk melakukan pelacakan. Mereka dihalang-halangi ketika hendak masuk melakukan tracing dan tracking," tutur Doni dalam keterangannya, Sabtu (21/11/2020).

Selain itu, sebagai Ketua Satgas Covid-19 Pusat, dia mengaku menerima masukan agar tidak hanya memberi tambahan fasilitas Swab, tetapi juga dukungan lainnya agar tim bisa masuk ke kluster-kluster yang dicurigai berpotensi menjadi pusat penularan.

"Pembahasan rapat koordinasi memang fokus pada upaya tracing, tracking, dan treatment atas sejumlah titik kerumunan. Di antaranya kerumunan demo Omnibus Law RUU Cipta Kerja, paska liburan panjang, penjemputan di bandara, kerumunan di Tebet, Megamendung, dan Petamburan baru-baru ini," jelas dia.

Doni berharap mendapatkan dukungan penuh dari tokoh di setiap daerah, termasuk para Ketua RT dan Ketua RW demi memudahkan upaya pelacakan penularan Covid-19. Termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat agar bisa menjadi teladan dalam penerapan protokol kesehatan.

"Covid-19 ini nyata, bukan rekayasa. Korban sudah ribuan, termasuk para tenaga medis. Kita sudah delapan bulan bekerja keras mengendalikan penyebarannya. Tolong jangan mengecewakan hasil kerja keras kami selama ini," Doni menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.