Sukses

Sabam Sirait: Pelaku Teror di Papua Harus Diusut Tuntas

Sabam juga memberi apresiasi kepada pemerintah atas temuan TGPF terkait dugaan keterlibatan aparat dalam penembakan Pendeta Yeremia Zanambani.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota MPR RI paling senior, Sabam Sirait, sangat menyayangkan teror yang kembali terjadi di Papua. Teror pada 20 Oktober lalu itu dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB) serta melukai setidaknya dua anggota TNI.

"Aparat keamanan harus terus melakukan tindakan tegas sampai ke akar-akarnya terhadap para pelaku teror yang berusaha menimbulkan kegaduhan dan ketidaknyamanan di lingkungan masyarakat," kata Sabam yang mengaku mencintai tanah Papua, saat dihubungi belum lama ini.

Sabam, yang merupakan Ketua Pansus Papua hingga lahirnya UU Otonomi Khusus Papua, melihat bahwa upaya-upaya teror ini adalah bentuk kejahatan yang ingin mencoba merusak keharmonisan dan memecah bangsa Indonesia.

"Papua adalah Indonesia, Papua adalah kita. Tidak boleh dibiarkan siapa pun mencoba merebut dan memisahkan Papua dari Indonesia. Dan kita tidak akan pernah memberi ruang, sekecil apa pun," tegas Sabam.

Sabam juga memberi apresiasi kepada pemerintah atas temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) terkait dugaan keterlibatan aparat dalam penembakan Pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya Papua. Sabam meyakini temuan TGPF ini adalah bukti bahwa pemerintah konsisten terhadap penuntasan aksi teror di wilayah NKRI.

"Kasus tersebut akan diusut tuntas, tanpa pandang bulu, siapa pun yang terkait. Saya percaya pasti akan ditindak oleh aparat dan pemerintah," jelas Sabam.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Boleh Lengah

Tidak lupa, sabam mengajak masyarakat untuk terus bergotong royong dan bergandengan tangan untuk sama-sama menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI.

"Dunia boleh sibuk dengan pandemi, kita boleh sibuk dengan berbagai masalah seperti ekonomi, kesehatan, dan lain sebagainya. Tapi tidak boleh lupa, kita tidak boleh lengah, keamanan dan kenyamanan masyarakat tetap harus menjadi pusat perhatian kita bersama," demikian Sabam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.