Sukses

4 Fakta Terbaru Kaburnya Napi Kasus Narkoba WN China dari Lapas Tangerang

Penyidik kepolisian menemukan kejanggalan pada saat penyelidikan kasus kaburnya Cai Changpan alias Cai Ji Fan, napi narkoba berkewarganegaraan China dari Lapas Klas 1 Tangerang.

Liputan6.com, Jakarta - Aparat kepolisian masih terus menyelidiki kasus kaburnya Cai Changpan alias Cai Ji Fan, napi narkoba berkewarganegaraan China dari Lapas Klas 1 Tangerang.

Diketahui, napi Cai Changpan menggali lubang atau gorong-gorong dari sel ke luar Lapas Tangerang dengan panjang sekitar 30 meter. Kejadian ini sudah dibenarkan Kalapas Klas I Tangerang Jumadi pada Jumat, 18 September 2020.

Kepolisian pun masih terus mengumpulkan bukti-bukti. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, penyidik menemukan kejanggalan pada saat penyelidikan.

"Kalau kita hitung ada tiga sif di situ. Sif pertama yang harus cek langsung, kemudian sif kedua sama dan baru sif ketiga mengetahui kalau yang bersangkutan (Cai Changpan) kabur," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Rabu, 30 September 2020.

Selain itu menurut Yusri, Cai Changpan lebih dahulu mencuri handphone rekannya ketika hendak kabur dari sel.

Berikut 4 fakta terbaru kasus kaburnya Cai Changpan alias Cai Ji Fan, napi narkoba berkewarganegaraan China dari Lapas Kelas 1 Tangerang dihimpun Liputan6.com:

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Temukan Kejanggalan, Ada yang Bantu?

Kepolisian masih mengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap kasus kaburnya Cai Changpan alias Cai Ji Fan, napi narkoba berkewarganegaraan China dari Lapas Kelas 1 Tangerang.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, penyidik menemukan kejanggalan pada saat penyelidikan kasus napi Lapas Tangerang kabur.

Dia mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, petugas lapas mengetahui Cai Changpan melarikan diri 11 jam setelah kejadian.

"Kalau kita hitung ada tiga sif di situ. Sif pertama yang harus cek langsung, kemudian sif kedua sama dan baru sif ketiga mengetahui kalau yang bersangkutan (Cai Changpan) kabur," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Rabu, 30 September 2020.

Menurut dia, penyidik mendalami setiap kemungkinan. Termasuk indikasi keterlibatan orang lain yang membantu Cai Changpan dalam melarikan diri.

"Kenapa dia bisa melarikan diri kita masih dalami apa ada keterkaitan dari petugas lapas atau petugas lainnya," ucap Yusri soal napi Lapas Tangerang kabur.

"Masih kita dalami semua. Apa kemungkinan akan adanya keterkaitan adanya orang-orang yang membantu dia melarikan diri," lanjut dia.

 

3 dari 5 halaman

Periksa Istri

Yusri menjelaskan, sudah ada 14 orang yang dimintai keterangan sebagai saksi. Antara lain istri dari Cai Changpan dan beberapa warga yang tinggal dekat kediaman tersangka.

Penuturan istri tersangka menyatakan, suaminya sempat mampir ke kediamannya di Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

"Tersangka setelah melarikan diri dari lapas itu sekitar 4,5 jam sudah sampai ke sana di kediamannya. Ini yang kita lakukan pendalaman di sana," tandas Yusri.

 

4 dari 5 halaman

Sempat Curi Handphone Teman Satu Sel

Salah seorang napi yang menghuni sel bersama Cai Changpan turut dimintai keterangan sebagai saksi.

Yusri menerangkan, Cai Ji Fan tak ditahan seorang diri. Ada beberapa napi yang menghuni satu sel dengannya. Salah satunya adalah napi asal Singapura.

Kepada penyidik, napi tersebut menjelaskan Cai Changpan lebih dahulu mencuri handphone rekannya ketika hendak kabur dari sel.

"Teman satu selnya bilang tersangka sudah melarikan dan bahkan sempat membawa hp dari si teman satu kamarnya atau satu sel tersangka tersebut," kata Yusri.

 

5 dari 5 halaman

Petugas Sel Berdalih

Yusri mengungkapkan, berbagai macam dalih disampaikan petugas Lapas Tangerang saat penyidik Polda Metro Jaya mencecarnya dengan pertanyaan seputar kronologi kaburnya napi narkoba Cai Changpan.

Yusri mengaku, penyidik masih mendalami semua keterangan petugas Lapas Tangerang yang saat itu berjaga.

Ada beberapa yang menurutnya perlu digali lebih dalam. Antara lain keterangan dari petugas yang menjaga pusat rekaman CCTV.

"Petugas yang berjaga di menara pada saat itu ketiduran. Dan juga petugas yang jaga CCTV juga di center di lapas pada saat kita melakukan pemeriksaan juga ketiduran mengakunya. Ini yang masih kita dalami semua," tutup Yusri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.