Sukses

Eks Menpora Imam Nahrawi Kembali Jalani Sidang Suap Dana Hibah KONI

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi kembali akan menjalani persidangan kasus dugaan suap dana hibah terhadap KONI dari pemerintah melalui Kemenpora.

Liputan6.com, Jakarta Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi kembali akan menjalani persidangan kasus dugaan suap dana hibah terhadap KONI dari pemerintah melalui Kemenpora.

Dalam sidang lanjutan kali ini, jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menghadirkan empat saksi. Mereka adalah Asisten Pribadi Menpora, Miftahul Ulum; Anggota DPRD DKI Fraksi PKB, Hasbiallah Ilyas; Edward Taufan Panjaitan alias Ucok; dan Jamaludin Bambang.

"Sidang Imam Nahrawi, pemeriksaan saksi Miftahul Ulum, Hasbiallah Ilyas, Edward Taufan Panjaitan als Ucok dan Jamaludin Bambang," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi, Rabu (13/5/2020).

Dalam perkara ini, Imam Nahrawi didakwa menerima suap sebesar Rp 11,5 miliar. Suap itu berasal dari mantan Sekjen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Ending Fuad Hamidy dan Jhonny E Awuy selaku Bendahara Umum KONI.

Dalam dakwaan jaksa, uang yang diterima Imam Nahrawi dimaksudkan untuk mempercepat proses persetujuan dan pencairan bantuan dana hibah KONI.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dua Proposal Sumber Suap

Jaksa mengungkapkan setidaknya ada dua proposal kegiatan KONI yang menjadi sumber suap untuk Imam Nahrawi. Pertama, terkait proposal bantuan dana hibah Kemenpora dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan dan pendampingan program peningkatan prestasi olahraga nasional pada multi event 18th Asian Games 2018 dan 3rd Asian Para Games 2018.

Kedua, proposal dukungan KONI pusat dalam rangka pengawasan dan pendampingan seleksi calon atlet dan pelatih atlet berprestasi tahun Kegiatan 2018. Sejumlah uang itu, diterima Imam Nahrawi bersama asisten pribadinya, Miftahul Ulum pada 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.