Sukses

Penumpang Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Disinfeksi Melalui Terowongan

Para penumpang kapal yang memasuki Pelabuhan Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi diwajibkan melalui ”terowongan” disinfeksi.

Liputan6.com, Jakarta Para penumpang kapal yang memasuki Pelabuhan Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi diwajibkan melalui ”terowongan” disinfeksi. ”Terowongan” adalah hasil modifikasi dari tenda berukuran raksasa yang didirikan untuk mencegah penyebaran virus corona alias covid-19. 

Turun dari kapal usai menyeberang dari Pulau Bali, seluruh penumpang yang memasuki Pulau Jawa melalui Banyuwangi tanpa terkecuali harus berjalan kaki menyusuri ”terowongan” dengan panjang 12 meter dan lebar 6 meter itu. Di dalamnya, mereka menjalani proses disinfeksi dengan cairan khusus yang telah disiapkan. Selain itu, para penumpang wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh dengan thermal gun. 

Para petugas gabungan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Dinas Kesehatan Banyuwangi, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi terus bersiaga memandu penumpang.  

"Ayo masuk semua. Jaga jarak satu meter," ujar petugas kepada para penumpang kapal yang turun, Minggu sore (22/3/2020). 

Penyemprotan dan pemeriksaan suhu tubuh tersebut dipantau langsung Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, GM ASDP Ketapang Fahmi Alweni, dan beberapa stakeholder kepelabuhanan. Mereka juga turut serta menyemprot dan memeriksa suhu tubuh penumpang. 

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, penyemprotan penumpang kapal dari Bali ke Pulau Jawa ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. ”Ini tenda raksasa BNBP disulap disulap menjadi semacam ”terowongan” untuk proses disinfeksi para penumpang. Terima kasih semua yang terlibat mempersiapkannya demi kebaikan kita bersama,” ujar Anas.

Anas mengatakan, proses disinfeksi tersebut juga dilakukan dalam rangka menyambut liburan Hari Raya Nyepi, di mana ada lebih dari 50.000 orang menyeberang dari Pulau Bali ke Pulau Jawa melalui Banyuwangi. Mereka akan pulang ke berbagai kabupaten/kota di Pulau Jawa.

"Pergerakan massal ini harus diantisipasi. Ini ikhtiar bersama. Tentu tidak cukup ini. Para penumpang juga harus jaga kondisi tubuh. Konsumsi gizi seimbang karena melakukan perjalanan tentu kondisi tubuh bisa lelah. Di pelabuhan dan kapal, fasilitas cuci tangan pakai sabun juga sudah disiapkan. Terus jaga diri,” pesan Anas.

GM ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Banyuwangi, Fahmi Alweni, menambahkan, proses disinfeksi ini dilakukan hingga penutupan penyeberangan ASDP Ketapang menjelang perayaan Nyepi. 

"Kita bakal lakukan 24 jam nonstop hingga penutupan pelabuhan menjelang Nyepi," pungkasnya. 

Pelabuhan penyeberangan Ketapang (Banyuwangi)-Gilimanuk (Bali) saat perayaan Nyepi 2020 akan ditutup mulai Selasa (24/3/2020) pukul 23.00 WIB. Jalur penyeberangan itu ditutup total hingga Kamis (26/3/2020) pukul 06.00 WIB.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.