Sukses

JK: Covid-19 Musuh Tak Terlihat, Lockdown Langkah Preventif

Menurut JK, saat ini tidak ada cara lain dalam menangkal penyebarannya virus Covid-19 selain dengan gaya hidup bersih.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bertandang ke kantor lamanya di Medan Merdeka Utara. Dalam kunjungan singkatnya, JK yang didampingi Menkeu Sri Mulyani bertemu Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Usai melangsungkan pertemuan internal, JK berbicara tentang perkembangan virus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang sudah menjangkit puluhan pasien berstatus positif. Dia mengamini jika efek yang ditimbulkan seperti deret ukur.

"Pasti perkembangan wabah itu seperti deret ukur, satu kena sebar ke tiga, tiga kena sebar ke tiga lagi, artinya cepat sekali, satu kali tiga kali tiga," ujar JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020).

Selain itu, diketahui WHO juga sudah menaikkan status penyebaran virus Covid-19 ini ke level pandemik. Oleh karena itu, JK menilai virus ini sudah menjadi musuh yang tak terlihat.

"Ini sudah begitu urgent, ini musuh yang tak kelihatan dan bahaya yang tidak ketahuan," kata JK.

Menurut dia, saat ini tidak ada cara lain dalam menangkal penyebarannya virus Covid-19 selain dengan gaya hidup bersih. Khususnya, bila masyarakat berada di tempat keramaian.

"Kita harus lakukan sekarang ya tindak preventif, dengan semua tempat keramaian bersih, kalau tidak itu bahaya," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lockdown Halau Virus Corona

Kemudian, terkait langkah preventif lain, JK menilai positif langkah lockdown. Hal itu dianggap sebagai langkah efektif menghalau penyebaran. Namun, harus ada kesiapan matang bila ingin menerapkan hal itu.

"China berhasil memperlambat meski tidak mencegah 100%. Lockdown itu harus sangat disiplin negara yang bisa melaksanakan itu, Indonesia kalau diinstruksikan pasti bisa, tapi harus siap memang seperti ekonominya, dan macam-macam lainnya," JK menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.