Sukses

Top 3 News: Benarkah Siswi di Jaktim Bunuh Diri karena Tak Tahan Di-Bully?

Top 3 news, curhatan korban kepada sang kakak, membuat keluarga almarhum menduga SN telah menjadi korban bullying atau perundungan di sekolahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini dimulai dengan berita seorang siswi SMP di Jakarta Timur, tewas bunuh diri. (SN) meninggal dunia setelah melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya, Selasa, 14 Januari 2020. 

Curhatan korban kepada sang kakak, membuat keluarga almarhum menduga SN telah menjadi korban bullying atau perundungan di sekolahnya. Namun, benarkah SN bunuh diri lantaran tak tahan di-bully?

Terkait dugaan tersebut, pihak kepala sekolah SMPN 147, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur membantahnya. Dia menegaskan bahwa di sekolahnya tak ada tindakan bullying yang dilakukan terhadap korban.

Sementara, terkait bentuk bullying secara verbal atau fisik yang diterima SN, hingga kini masih dalam penyelidikan Polres Metro Jakarta Timur.

Berita lain yang juga menyita perhatian pembaca Liputan6.com terkait motif pelecehan seksual yang dilakukan pelaku begal payudara terhadap sejumlah ibu rumah tangga di wilayah Bekasi.

Kepada polisi Denny Hendrianto (22) mengaku, kebiasaan itu dilakukan karena kerap menonton video porno, sehingga membuat hasratnya tak mampu diredam. 

sementara tawuran pelajar di Bogor juga menjadi berita ketiga terpopuler di kanal News hari ini. Tiga pelajar luka parah akibat terkena bacokan. Satu di antaranya bahkan putus tangannya. 

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Rabu, 22 Januari 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. 5 Hal Terkait Bunuh Diri Pelajar di Jakarta Timur

Siswi di Jakarta Timur berinisial SN (14) tewas setelah bunuh diri, Selasa 14 Januari 2020. Dia melakukan percobaan bunuh diri saat jam sekolah berakhir sekitar pukul 15.30 WIB.

Aparat kepolisian pun bergerak. Penyidik Polres Metro Jakarta Timur memeriksa orangtua DA terkait kasus bunuh diri anaknya.

Menurut Ketua tim pengacara DA, Defrizal Damaris, salah satu poin yang disampaikan kliennya kepada penyidik yakni anaknya menjadi korban bullying atau perundungan di sekolahnya.

"Korban pernah curhat ke kakaknya mengenai perundungan di sekolah. Tapi mungkin bukan perundungan fisik. Perundungan verbal, ini yang lagi digali kepolisian, apa motifnya," kata Defrizal di Mapolrestro Jakarta Timur, Selasa, 21 Januari 2020.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Pengakuan Pelaku Begal Payudara Usai Ditangkap

Pelaku begal payudara Denny Hendrianto (22) diciduk di kediamannya di Pondok Ungu, Bekasi, Jumat, 17 Januari 2020. Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 289 KUHP dan atau Pasal 281 KUHP tentang pelecehan seksual atau perbuatan cabul.  

"Sementara, motif pelaku dalam menjalankan aksinya lantaran pelaku memang sering menonton video porno," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan  yang di kutip dari Jawapos, Senin, 20 Januari 2020.

Fantasi seks yang terus terbayang di otak Denny, membuat si pencandu melampiaskan hasrat seksualnya.

Lantas, kenapa korbannya ibu-ibu?

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Tangan Pelajar di Bogor Putus Karena Tawuran

Tiga pelajar terluka akibat kena bacokan senjata tajam saat tawuran di Jalan Tumenggung Wiradireja, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Ketiga pelajar terluka berinisial ENH (18) luka bagian tangan sebelah kiri, MRH (16) luka di pinggang sebelah kanan, dan WA (17) luka di pinggang belikat dan tangan sebelah kanan putus.

Paur Sub Bag Humas Polresta Bogor Kota Ipda Desty Irianti saat dikonfirmasi membenarkan tiga pelajar luka akibat tawuran yang terjadi Selasa (21/1/2020) sekitar pukul 19.30 WIB. Hingga kini, polisi masih menyelidiki dan meminta keterangan saksi yang melihat kejadian itu.

Setelah kejadian tawuran, lanjut Desty, ketiga pelajar tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit PMI karena menderita luka cukup serius. Salah satu pelajar tangannya putus kena sabetan senjata tajam.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.