Sukses

10 Pompa Air Terendam Banjir Jakarta, Ini Tindakan Pemprov DKI

Pemprov DI Jakarta mencatat ada 10 pompa stasioner yang tersebar di sejumlah wilayah yang ikut terendam banjir, pada Rabu, 1 Januari 2020.

Liputan6.com, Jakarta Banjir di awal tahun menerjang sejumlah titik di wilayah Ibu Kota. Tak hanya permukiman, Dinas Sumber Daya Air (SDA) Pemprov DI Jakarta mencatat ada 10 pompa stasioner yang tersebar di sejumlah wilayah yang ikut terendam banjir, pada Rabu, 1 Januari 2020. 

Titik-titik tersebut, antara lain di Teluk Gong, Semanan, Kampung Melayu, Kampung Pulo dan Jati Pinggir. Jumlah pompa dalam satu rumah pompa bervariasi, antara dua hingga tiga unit.

"Ke depan karena melihat situasi seperti itu, kami harus mengevaluasi dengan meninggikan pompa yang ada. Jadi di lokasi-lokasi yang selama ini kami anggap rawan kami akan tinggikan. Ada beberapa titik saja sih, tidak semuanya, laporan 10 titik," kata Kepala Dinas SDA Pemprov DKI Juaini Yusuf, Senin, 6 Januari 2020. 

Saat ini seluruh pompa yang berada di sekitar 140 lokasi dalam keadaan berfungsi. Adapun pompa yang sebelumnya terendam berada di lokasi cukup rendah.

"Yang kemarin terendam ada beberapa titik. Yang kemarin terendam itu yang genangan airnya tinggi-tinggi saja," ujarnya seperti dilansir dari Antara.

Jika memaksa pompa bekerja dalam kondisi terendam air, lanjut Juaini dapat merusak mesin pompa. Sehingga saat banjir datang dan merendam pompa, petugas SDA memilih untuk mematikannya. 

"Namanya air sudah meluap. Tentunya setelah air meluap, masuk ke lokasi pompa kita, kan kami harus lakukan pengamanan juga. Awalnya sudah sedot, ketika airnya masuk, ya kami harus mengamankan pompa. Akhirnya kan pompa terendam, tuh. Kalau pompanya terendam tidak bisa dihidupkan, karena akhirnya jadi merusak pompa," jelas Juaini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Curah Hujan Ekstrem

Selain itu, dia menambahkan, tingginya intensitas hujan membuat sungai menjadi penuh, sehingga air meluap.

"Curah hujan cukup ekstrem dari 31 Desember 2019 sampai besoknya, dan saat itu sungai-sungai yang ada meluap semua. Ketika sungai meluap, ya saluran-saluran yang ada di kota dalam lingkungan tentu tidak bisa masuk sungai itu. Itulah akhirnya kembali lagi ke lingkungan itu yang menyebabkan terjadinya genangan," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.