Sukses

Metro Sepekan: Fakta Mengejutkan di Balik Aksi Koboi Pengemudi Lamborghini di Kemang

Kembali pemilik Lamborghini yang menodongkan senjata api ke pelajar SMA di Kemang ditetapkan sebagai tersangka. Kali ini atas kepemilikan sejumlah hewan langka yang diawetkan.

Liputan6.com, Jakarta Aksi Abdul Malik, pemilik Lamborghini yang menondongkan senjata bak koboi jalanan ke pelajar SMA di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, membuatnya kini ditetapkan sebagai tersangka.

Malik pun dinyatakan positif menggunakan narkoba jenis sabu usai dilakukan tes urine. 

Tak hanya itu, belakangan sejumlah fakta mengejutkan terkait dirinya mulai terungkap. Salah satunya, dokumen Lamborghini miliknya ternyata mencatut nama seorang buruh serabutan berinisial AR. 

Polisi bahkan menemukan berbagai jenis peluru saat menggeledah kediaman pemilik Lamborghini tersebut. Selain itu, sejumlah hewan langka yang telah diawetkan di dalam rumahnya, seperti Harimau Sumatera dan Burung Cendrawasih ditemukan petugas. 

Atas kepemilikan satwa langka yang dilindungi, pengusaha properti ini kembali ditetapkan sebagai tersangka.

Kabar lainnya yang juga menuai sorotan di Liputan6.com, soal rombongan satu keluarga asal Matraman, Jakarta yang tewas tertabrak KA Argo Parahyangan.

Kendati peringatan telah diberikan petugas, pengemudi supercar tersebut tetap nekad menerobos palang pintu yang sudah tertutup. Akibatnya tujuh orang meninggal dunia dalam insiden tersebut.

"(Mobil) Daihatsu tersebut menerobos pintu perlintasan KA dan tertabrak KA Argo Parahyangan Bandung-Jakarta yang melintas dari arah timur ke barat hingga terseret sejauh 30 meter," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.

Berikut ulasan berita-berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com selama sepekan lalu:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pemilik Lamborghini Ternyata Buruh Serabutan

Anggota Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap dugaan tindak pidana penipuan dengan modus menghindari pembayaran pajak mobil mewah yang dilakukan pengemudi koboi Lamborghini yang  menodongkan senjata api ke pelajar SMA di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

"Ada indikasi begitu (menghindari pajak). Setelah kita periksa dokumen kepemilikan atas namanya itu ternyata pemiliknya buruh kasar, pekerja serabutan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Andy Sinjaya Ghalib, Rabu malam, 25 Desember 2019.

Sebelumnya diketahui mobil Lamborghini dengan nomor polisi B 27 AYR berwarna oranye itu disita Polres Metro Jakarta Selatan dari Abdul Malik alias AM yang jadi tersangka penodongan pelajar SMA menggunakan senjata api.

Supercar tersebut diketahui memiliki dokumen lengkap seperti Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan BPKB, tetapi bukan atas nama Abdul Malik selaku pemilik.

Setelah memproses perkara utama terkait penodongan senjata, Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menelusuri kepemilikan Lamborghini yang digunakan pelaku saat melakukan penodongan senjata api.

Andi menjelaskan, dokumen mobil Lamborghini tersebut diketahui atas nama buruh berinisal AR.

Dari hasil penelusuran tersebut, terungkap AR pada tahun 2013 di Jalan Cipulir I Kelurahan Cipulir, Kecamatan Pasangrahan, Jakarta Selatan bertemu dengan teman-teman nongkrongnnya di warung dekat tempat tinggalnya.

Saat itu AR ingin meminjam uang sebesar Rp 700 ribu kepada salah satu temannya yang berinisial Y untuk keperluan berobat anaknya.

Lalu Y menyanggupi permintaan AR dengan syarat meminjamkan KTP miliknya. AR sempat menanyakan kepada Y alasan meminjam KTP miliknya.

"Y menjawabnya, kan kamu butuh uang, oleh sebab itu saya minjam KTP kamu untuk keperluan, yang penting kan kamu dapat uangnya," ungkap Andi menirukan.

Buntut dari peminjaman KTP tersebut, pada Juli 2019, AR pernah menerima pemberitahuan pembayaran pajak dari Dinas Perpajakan Negara dengan keterangan belum membayar pajak satu unit mobil merk Lamborghini dengan nomor polisi B 27 AYR warna oranye keluaran tahun 2013 yang tertulis atas nama AR.

3 dari 4 halaman

Rombongan Keluarga Tewas Tertabrak KA Argo Parahyangan

Kecelakaan maut merenggut tujuh nyawa satu rombongan keluarga asal Matraman, Jakarta Timur, Sabtu malam, 21 Desember 2019. 

Peristiwa pilu kecelakaan ini terjadi setelah mobil Daihatsu Sigra bernomor polisi B 1778 FZI nekad menerobos perlintasan kereta api di Jalan Raya Bosih RT 01/25, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. 

Saat itu pula minibus yang ditumpangi satu keluarga itu tertabrak kereta Api Argo Parahyangan.

Kabag Humas Polres Metro Bekasi AKP Sunardi menyebut sebelum melintasi rel, warga telah memperingatkan pengemudi mobil bila kereta akan lewat. Namun, mobil minibus ini terus menerobos palang pintu kereta yang sudah tertutup, tapi terbuka sedikit. 

"Pengemudi mobil tersebut tetap jalan yang akhirnya mobil tersebut tertabrak oleh kereta api Argo Parahayangan dari Surabaya arah Jakarta," kata Sunardi dalam keterangan tertulis, Minggu, 22 Desember 2019.

Saat tertabrak mobil Sigra tersebut terseret hingga 30 meter dari lokasi kejadian.

Jenazah para korban kecelakaan maut tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi.

Mobil Daihatsu Sigra pun mengalami kerusakan berat dan dibawa ke Unit Laka Satlantas Polres Metro Bekasi guna kepentingan penyelidikan. Belakangan diketahui, rombongan keluarga tersebut baru menjenguk anggota keluarga mereka yang sakit.

"Abis dari rumah saya, nengokin saya, saya kan sakit," kata salah satu anggota keluarga korban, Firman di rumah duka di Jakarta Timur, Minggu, 22 Desember 2019.

Firman mengatakan, ketujuh korban sempat dicegah agar tidak pulang karena karena khawatir dengan kondisi jalanan yang ramai.

Meski sempat dicegah agar tidak pulang, satu rombongan keluarga tersebut tetap pulang setelah kunjungan berlangsung.

Firman memperoleh kabar kecelakaan di Cibitung melalui foto yang tersebar di social media. Foto mobil yang ada di social media yang diperolehnya tampak mirip seperti mobil keluarganya.

"Saya lihat KTP benar namanya, langsung saya suruh istri saya ke sana, ke RS Cibitung," ujar Firman.

Sementara itu, Kasubbag Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, AKP Sunardi, menuturkan bahwa satu mobil berisi tujuh orang anggota keluarga tersebut meninggal di tempat kejadian.

4 dari 4 halaman

Warga Bogor Digigit Ular Kobra

Warga Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Renaldi (37) dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, setelah digigit ular. Renaldi mengeluarkan busa akibat digigit ular berukuran sedang di rumahnya.

"Pas dilihat kondisi tangan kirinya (korban) sudah membengkak, kemudian bibir pucat dan di lidah mengeluarkan busa," ujar adik korban, Ijus Nalawati (25) di Bogor, seperti dikutip dari Antara, Minggu, 22 Desember 2019.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 21 Desember. Karena dalam kondisi panik, saat itu Renaldi menangkap ular dengan tangan kiri tanpa menggunakan alat bantu apapun.

Menurutnya, ular yang ditemukan Renaldi di sela-sela belakang kulkas itu menggigit jempol kiri Renaldi. Setelah jempolnya digigit, ular yang sudah digenggamnya itu lepas dan sampai sekarang belum berhasil ditemukan.

Kondisi Renaldi berangsur membaik usai mendapat penanganan medis di RSUD Kota Depok, setelah sebelumnya mengalami fase kritis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.