Sukses

5 Ungkapan Ratna Sarumpaet Usai Bebas dari Kasus Hoaks

Ratna Sarumpaet mengaku belum memiliki rencana apapun selepas bebas dari penjara.

Liputan6.com, Jakarta - Ratna Sarumpaet, terpidana kasus penyebaran berita bohong alias hoaks bebas bersyarat dari Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu, Jakarta Timur pada Kamis, 26 Desember 2019 kemarin. 

Usai bebas, Ratna langsung menuju rumah anaknya Atiqah Hasiholan. Di rumah tersebut, Ratna Sarumpaet langsung menyapa para awak media.

Dalam kesempatan itu, Ratna mengaku belum memiliki rencana apapun selepas bebas dari penjara. Yang pasti, ia ingin memanfaatkan waktunya untuk bercengkrama dengan keluarga.

"Sementara lagi mau ngosongin kepala, kebetulan lagi libur juga kan lagi enggak mau ke mana-mana dulu," kata Ratna Sarumpaet.

Ratna Sarumpaet bebas bersyarat usai mendapatkan pengurangan kurungan penjara selama sembilan bulan. Dari total hukum dua tahun, Ratna hanya mendekam di penjara selama 15 bulan saja.

Berikut ini deretan ungkapan Ratna Sarumpaet usai bebas bersyarat, dihimpun Liputan6.com:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Tahun Baru Bareng Keluarga

Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet bebas dari Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur pada kamis, 26 Desember 2019.

Usai bebas Ratna dengan semringah menunjukkan kegembiraannya. Hal tersebut tampak dalam sebuah video yang dikirimkan pengacara Ratna Desmihardi.

"Saya bebas," sembari mengangkat kedua tangannya dan diikuti gelak tawa.

Dalam video, Ratna yang mengenakan baju hijau juga terlihat tengah menjinjing sebuah map. Setelah keluar dari penjara, Ratna mengungkapkan jika dirinya ingin menghabiskan waktu untuk liburan tahun baru.

"Istirahat dulu, tahun baruan dulu, ama keluarga dulu," ucap Ratna.

Dalam video tersebut, tampak juga putri Ratna, Atiqah Hasiholan. Artis peran itu dengan mengenakan baju warna putih.

3 dari 7 halaman

Ungkap Kondisi Kesehatan

Ratna Sarumpaet bebas dari Rumah Tahanan Pondok bambu ditemani putrinya Atiqah Hasiholan. Ratna meninggalkan Rutan Pondok Bambu pada Kamis 26 Desember sekitar pukul 15.00 WIB.

Setelah menjalani beberapa proses, Ratna tiba di kediamannya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Tak lama setelah kedatangannya, Ratna Sarumpaet langsung menemui awak media.

Dalam kesempatan itu, Ratna Sarumpaet mengungkapkan kondisi kesehatannya usai bebas dari masa tahanan. Ia menyebut bahwa saat ini sedang dalam kondisi prima.

"Alhamdulillah sehat, gemuk. Ya kalau di penjara kan enggak banyak bergerak. Sehat. Tapi ya namanya orang bebas ya pasti happy," ungkap Ratna Sarumpaet.

4 dari 7 halaman

Tidak Berpolitik

Meski telah bebas dari penjara, Ratna Sarumpaet masih menyisakan kewajiban harus melapor ke aparat kepolisian seminggu sekali.

Bebas dari penjara, Ratna sempat ditanyakan apakah dirinya bakal kembali lagi ke dalam dunia politik atau tidak. Ia pun buru-buru menjelaskan posisinya dan mengaku, kalau dirinya tidak berpolitik.

"Saya mohon ya, berulang kali saya katakan. Saya tidak berpolitik. Saya sebenarnya counter politik. Saya meng-counter kesalahan-kesalahan dalam kegiatan politik. Itu sebenarnya posisi saya," kata Ratna.

Dalam kesempatan itu, ibu kandung dari artis Atiqa Hasiholan itu juga menegaskan dirinya tidak berpolitik. Justru sebaliknya, sebagai aktivis dia lawan dari politik praktis.

5 dari 7 halaman

Merasa Salah dan Akan Kembali Jadi Aktivis

Tak hanya itu, Ratna Sarumpaet juga mengungkapkan bahwa dia merasa salah telah masuk ke dalam kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 lalu. Ia mengaku dan menyadari hal tersebut tidak cocok untuk dirinya.

"Mungkin itu yang salah kemarin, saya masuk timnya Pak Prabowo ya. Salah dalam tanda petik maksud saya, itu saya sadari. Mungkin enggak cocok buat saya ya," ujar Ratna.

Ratna menegaskan dirinya bakal kembali menjadi seorang aktivis di awal tahun 2020 mendatang.

"Ya sebagai aktivis, sudah menjadi tabiat saya. Jadi enggak bisa diubah," tegasnya.

Ratna dikenal sebagai Aktivis 98 dan mengaku aktivis sudah menjadi ruh dalam dirinya.

"Ya sebagai aktivis, sudah menjadi tabiat saya. Jadi enggak bisa diubah," kata Ratna.

Ratna juga mengungkapkan saat dirinya berada di tahanan Polda, banyak yang ia bantu. Hal itu menegaskan bahwa kendati dalam situasi sulit, jiwa aktivis Ratna masih berkobar.

"Artinya kualitas saya sebagai aktivis tidak berhenti di manapun saya berada," tegas Ratna Sarumpaet.

6 dari 7 halaman

Rilis Buku

Selain itu, Ratna Sarumpaet yang baru saja bebas bersyarat mengaku mendapatkan begitu banyak hikmah saat dirinya mendekam di penjara.

Salah satunya adalah dengan menelurkan buku yang ia tulis di saat masa penahanan dirinya. Buku yang menurut Ratna sebagai autobiografi dirinya itu bisa dikerjakan berkat ia berada di dalam penjara.

"InsyaAllah ada ya (hikmahnya), paling enggak buku saya jadi, itu satu buku yang enggak pernah terjadi, sudah berulang kali dibikin biografi saya, enggak pernah muncul dan akhirnya saya menulis autobiografi," ungkap Ratna.

Di dalam penjara, kata perempuan yang juga seorang aktivis itu dirinya banyak belajar tentang kehidupan. Secara spiritual Ratna juga mengalami peningkatan.

"Itu juga bagian dari teguran Tuhan kepada saya," katanya.

Autobiografi tersebut menurut Ratna akan dirilis pada Januari atau Februari mendatang. Isi buku itu akan menceritakan perjalanan hidup Ratna, termasuk saat menghadapi masalah hukum.

7 dari 7 halaman

Bakal Tetap Kritik Pemerintah

Sebagai aktivis, Ratna Sarumpaet menuturkan akan tetap mengkritik pemerintahan Jokowi usai kebebasannya.

Namun, dia berharap Presiden Jokowi kapok memenjarakannya. Dia mengaku tak mau lagi masuk penjara karena kritik-kritik yang akan disampaikannya.

"Jadi saya rasa mudah-mudahan Pak Jokowi juga kapok memenjarakan saya, saya juga orang tua. Masa kalau saya mengkritik terus, saya dimarahin lagi, enggak boleh begitu dong. Karena kita negara demokrasi," kata Ratna.

Menurutnya, sebagai seorang aktivis, memang sudah tugasnya mengkritik pemerintah dan lainnya. Karena, apa yang ia kritik itu dapat membantu pemerintah dalam menjalankan tugasnya.

"Tugas saya sebagai aktivis adalah kritik dan itu bantuan buat Pak Jokowi, kalau beliau enggak saya kritik berarti saya tidak sayang sama dia atau tidak sayang sama bangsa ini," pungkas Ratna.

Meski begitu, ia tak ingin ada pertanyaan terhadap dirinya kapan ia akan mengkritik kinerja pemerintah. "Jadi kapan mulai mengkritik, enggak usah ditanya juga ya," tandasnya.

 

(Winda Nelfira)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.