Sukses

Hasil PISA Indonesia di Bawah Rata-Rata, Ini Reaksi Nadiem

Nadiem mengibaratkan PISA layaknya seorang guru yang tengah berkunjung ke kelas lain.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil Programme for International Student Assessment (PISA) yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) 2018 menunjukkan kualitas pendidikan di Indonesia masih harus terus ditingkatkan.

Pasalnya, dalam rilis tersebut posisi Indonesia tak jauh beda dengan posisi beberapa tahun sebelumnya. Dalam tes bidang membaca, anak Indonesia hanya menduduki posisi keenam terbawah dari 79 negara yang tergabung dalam (PISA). Jika dibandingkan dengan negara ASEAN, Indonesia hanya ada di atas Filipina yang duduk di posisi paling buncit.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim memandang hasil PISA tersebut sebagai gambaran tentang pendidikan di Indonesia.

"Karena memberikan kita suatu insight yang baru, suatu angle baru. Bukan untuk hanya mengukur kita tapi untuk menunjukan hal-hal yang tidak sadari pada diri kita," ucap Nadiem di Kantor Kemdikbud, Jakarta, Selasa 3 Desember 2019.

Nadiem mengibaratkan PISA layaknya seorang guru yang tengah berkunjung ke kelas lain. Menurutnya, guru itu akan bercerita mengenai observasinya ke kelas lain itu.

"Itulah yang dimaksud dengan perspektif. Kalau saya menyebutnya cara belajar, yang mungkin bisa mengetahui apa yang kita perbaiki, harus kita bandingkan," ucap dia.

Dia menegaskan bahwa cara pandang dari luar tentang pendidikan di Indonesia amat dibutuhkan. Sebab hal itu bisa digunakan sebagai alat untuk meraih kesuksesan.

"Inilah kunci kesuksesan belajar untuk mendapatkan perspektif. Sebanyak mungkin perspektif," ungkap dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang PISA

PISA sendiri merupakan suatu studi untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang diikuti oleh 79 negara di seluruh dunia. Setiap 3 tahun, murid-murid berusia 15 tahun dari sekolah-sekolah yang dipilih secara acak, menempuh tes dalam mata pelajaran utama yaitu membaca, matematika dan sains.

Tes ini bersifat diagnostik yang digunakan untuk memberikan informasi yang berguna untuk perbaikan sistem pendidikan. Indonesia telah berpartisipasi dalam studi PISA sejak tahun 2000.

Pada PISA 2018, terpilih 400 sekolah sampel di Indonesia. Hasil studi tersebut akan diumumkan secara serentak di seluruh negara peserta pada tanggal 3 Desember 2019.

Dalam bidang baca, skor Indonesia hanya 371. Sedangkan Malaysia mencapai skor 415, dan Filipina 340.

Sedangkan di bidang Matematika, posisi Indonesia tak berbeda dengan membaca. Indonesia hanya menduduki posisi keenam dari bawah, sama dengan bidang membaca. Sementara skornya adalah 379.

Dan dalam bidang Sains, posisi Indonesia ada di urutan kesembilan dari bawah. Sedikit mengalami kenaikan dibandingkan dua bidang lainnya. Indonesia tepat berada di atas Arab Saudi dengan skor 396.

Sedangkan secara keseluruhan bidang posisi Indonesia ada urutan ke-74 dari 79 negara. Atau sama dengan posisi ke-6 dari bawah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.