Sukses

Klaim Surat Pencekalan Rizieq Shihab Bikin Gaduh

Rizieq Shihab menuding pemerintah RI mengirim surat kepada pemerintah Arab Saudi untuk mencekalnya.

Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Markas Dewan Pengurus Pusat Front Pembela Islam, Jakarta, 8 November 2019, membawa pesan dari Arab Saudi, khususnya dari Pemimpin FPI Rizieq Shihab.

Melalui tayangan teleconference, seperti yang dipublikasikan melalui video dari FrontTV di situs berbagi video, Rizieq memberikan sambutan. Sekaligus, dia bercerita soal tak bisanya kembali ke Indonesia.

Dia menuding pemerintah RI mengirim surat kepada pemerintah Arab Saudi untuk mencekalnya.

Seketika, kabar ini membuat pemerintah Jokowi gaduh, yang bukan hanya dipicu oleh kabar tersebut, tapi juga munculnya surat pencekalan.

"Kami sendiri belum tahu apakah ada surat itu. Kan suratnya samar-sama tidak jelas sehingga dasar kami untuk melakukan klarifikasi, untuk usut kebenaran tidaknya surat tersebut," kata Dirjen Imigrasi Kemenkumham Ronny F. Sompie, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa 12 November 2019.

Senada, Menko Polhukam Mahfud Md juga meminta dengan tegas, jika Rizieq Shihab memiliki surat bukti cekal pemerintah RI, diminta diberikan langsung kepadanya.

"Kalau dia itu punya bukti surat cekal oleh pemerintah RI, antarkan ke saya, entah aslinya atau kopinya," tutur Mahfud.

Dia pun mengungkapkan sudah mengecek semua lembaga. Dan tak ada satupun yang mencekalnya. "Sudah saya cek semua di imigrasi, kepolisian, enggak ada yang cekal dia," ungkap Mahfud.

"Kalau ada bukti Indonesia yang mencekal bilang ke saya. Nanti saya selesaikan," tegas Mahfud.

Sementara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada Menko Polhukam.

"Iya Pak Menko ya. Sedang dicari informasi ya. Paspor beliau masih memegang paspor WNI," jelas Retno.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prabowo Tak Mau Ikut Campur

Sementara itu, kehadiran Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di kabinet sebagai Menteri Pertahanan, yang dianggap dekat dengan Rizieq, ternyata tak mau ikut campur.

Ini terbukti saat Prabowo bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A. Abid Althagafi di kantornya, Selasa 12 November 2019. Prabowo rupanya tak membahas soal Rizieq Shihab.

"Secara spesifik, karena tadi temanya tentu pertahanan, kunjungan kehormatan, pihak Arab Saudi belum membahas secara khusus terkait dengan itu," kata Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik, Sosial Ekonomi, dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Dahnil menegaskan, Prabowo akan melihat apakah sebagai Menteri Pertahanan bisa menangani masalah tersebut.

"Beliau akan pelajari dan pahami apakah ada porsi dari Kemhan. Kalau tak ada, tentu hanya akan jadi pembicaraan informal mungkin," tukasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.