Sukses


Ketua MPR: Generasi Muda Mesti Waspadai Ancaman Terhadap Karakter Bangsa

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan bahwa saat ini, bangsa Indonesia tengah merasakan ancaman yang luar biasa terhadap karakter serta jati diri bangsa

Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan bahwa saat ini, bangsa Indonesia tengah merasakan ancaman yang luar biasa terhadap karakter serta jati diri bangsa. Bahkan, ‘sosok’ ancaman tersebut sangatlah dekat dan sangat akrab dalam keseharian rakyat Indonesia terutama generasi muda yakni kemajuan teknologi seperti smart phone, teknologi informasi digital dan media sosial.

Bamsoet mengindikasikan, jika generasi muda sampai masuk dalam pusaran pengaruh buruk kemajuan teknologi tersebut, maka semuanya akan menjadi robot-robot yang sangat bergantung kepada teknologi, tidak bisa hidup tanpanya dan pemakainya tidak punya lagi cinta, cipta, rasa juga karsa.

Kemajuan teknologi apalagi media sosial, jika tidak disikapi dengan bijak, akan menggerus akal sehat. Kabar dan berita hoax akan semakin mudah untuk menyebar ke seluruh penjuru sampai ke pelosok-pelosok desa, yang pada akhirnya jika diterima secara mentah, akan berpotensi menjadi konflik.

Sebaliknya, jika bangsa ini mampu menggunakan kemajuan teknologi secara bijak, maka kemajuan teknologi tersebut akan menimbulkan dampak positif dan sangat bermanfaat. Seperti, di media sosial via smart phone bisa digunakan untuk berdagang atau berbisnis. Selain itu, media sosial juga mempermudah segala kegiatan mulai dari interaksi antar sesama, membuka serta memperluas jaringan pertemanan dan sebagainya.

Hal tersebut diungkapkan Bamsoet saat acara audiensi Pimpinan MPR RI dengan finalis nasional LCC Empat Pilar MPR 2019, di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/10/2019), yang juga dihadiri Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Syarief Hasan dan Arsul Sani.

“Memang pada intinya, kemajuan teknologi bagai pisau tajam bermata dua. Satu sisi membawa kebaikan dan sisi lainnya membawa keburukan. Di sinilah kewaspadaan menjadi sangat penting. Pandai memilah hanya mengambil sisi kebaikan dari kemajuan teknologi menjadi hal yang mesti dilakukan. Pemahaman karakter dan jati diri bangsa yang baik akan semakin mempermudah kita mampu memilah hanya yang baik-baik saja,” katanya.

Untuk itulah, lanjut Bamsoet, berbagai upaya pemahaman karakter bangsa yang baik, harus diapresiasi, didukung. Sebab, jika karakter dan jati diri bangsa sudah terbentuk, maka akan menjadi benteng yang kuat untuk menangkal berbagai ancaman-ancaman pengikisan karakter dan jati diri itu sendiri.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini