Sukses

Nasdem Bakal Boyong Risma ke Jakarta, Ini Tanggapan PDIP

Hasto tidak memberikan pernyataan tegas apakah setuju atau menolak pinangan Nasdem terhadap Risma tersebut.

 

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya dan politikus PDI Perjuangan Tri Rismaharini 'digoda' Partai Nasdem untuk diboyong untuk Pilkada DKI Jakarta 2022. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto santai menanggapi isu tersebut.

Hasto tidak memberikan pernyataan tegas apakah setuju atau menolak pinangan Nasdem tersebut. Dia berkata, dalam mekanisme internal, PDIP memprioritaskan mendorong kader sendiri sebagai calon kepala daerah.

"Kalau bagi PDIP mendorong kepala dareah memang kita prioritaskan dari dalam kader partai sendiri itu yang kami dorong," ujarnya di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2019).

Hasto mengatakan, PDIP memiliki instrumen untuk melihat respon masyarakat terkait calon kepala daerah. Kata dia, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menempatkan calon melalui sistem kaderisasi partai bukan mencomot kader lain.

"Jadi kami menempatkan calon-calon kepala daerah sebagai proses kelembagaaan sistemik dari dalam partai melalui sekolah partai bukan dari dengan cara mengambil dari kader lain," ujar Hasto.

Dia pun menegaskan, memiliki komunikasi baik dengan Nasdem. Hasto menyebut ada hubungan baik bersama sebagai partai koalisi pendukung Presiden Joko Widodo.

"Komunikasi ini kami intens, para Sekjen ada komunikasi diantara ketua fraksi ada komunikasi,"

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lirik Risma

Diberitakan, Partai Nasdem melirik Risma dan berminat untuk memboyongnya memimpin Jakarta pada 2022 mendatang. 'Pinangan' Nasdem ini disampaikan oleh Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus.

Ia menyatakan, dengan pengelolaan Kota Surabaya selama ini, Risma dianggap cocok untuk memimpin DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2022 mendatang.

Hal itu diungkapkan Bestari, di pada saat studi banding DPRD Provinsi DKI untuk menyelesaikan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengelolaan Sampah dengan konsep ITF (intermediate treatment facility), di Balai Kota, Surabaya.

"Masalah sampah (di Jakarta) ini bisa selesai kalau bu Risma pindah ke Jakarta. Apakah ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat?" kata Bestari, Senin (29/7/2019).

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.