Sukses

Jelang Tahun Baru, BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan

BMKG menyebut, ada beberapa perairan yang sangat berbahaya karena mungkin akan ada gelombang setinggi 4-6 meter.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, gelombang tinggi masih membayangi sejumlah perairan di Indonesia. Terlebih, saat ini sudah memasuki musim liburan tahun baru 2019.

BMKG pun meminta masyarakat untuk mencek peringatan dini gelombang tinggi yang dikeluarkannya.

"Sebelum Berlibur ke Pantai untuk menghabiskan weekend dan tahun baru atau beraktivitas di laut. Mari pertimbangkan potensi gelombang tinggi di perairan yang akan kamu datangi," cuit akun Instagram @infobmkg, Jumat, 28 Desember 2018.

BMKG menyebut, ada beberapa perairan yang sangat berbahaya karena mungkin akan ada gelombang setinggi 4-6 meter.

Wilayah perairan itu adalah Samudera Hindia bagian selatan, Mulai dari Jawa Barat, hingga Jawa Timur. Lalu, Perairan Kepulauan Natuna dan Laut Natuna Utara.

"Wilayah Samudera Hindia selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, perairan Kepulauan Natuna dan Laut Natuna Utara berpeluang terjadi gelombang setinggi 4-6 meter yang cukup berbahaya untuk pelayaran. @bmkgmaritim #infobmkg #gelombang tinggi," info BMKG.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selat Sunda

Sementara, wilayah berbahaya karena kemungkinan akan ada gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter, yaitu Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Pulau Jawa hingga Sumbawa, Laut Jawa, Laut Maluku, dan Laut Sulawesi bagian tengah hingga timur.

Selain itu, ada perairan yang waspada gelombang tinggi setinggi 1,25-2,5 meter. Gelombang tinggi ini berpeluang terjadi di Perairan Selatan Kalimantan, Selat Makassar, Selat Karimata dan Gelasa, Laut Timor Selatan NTT, hingga Laut Sulawesi bagian barat.

Sebelumnya, kejadian tsunami Selat Sunda pada Sabtu, 22 Desember 2018 terjadi mendadak tanpa ampun. Ratusan nyawa melayang sia-sia tersapu ombak tsunami laut yang tadinya tenang.

Tsunami Selat Sunda terjadi akibat aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau. Hingga saat ini, BNPB menyebut jumlah korban meninggal dunia sebanyak 426 orang.

Lima kabupaten di dua provinsi terdampak tsunami tersebut, yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten serta Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus di Provinsi Lampung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.