Sukses

Kodam Siliwangi Kerahkan Pasukan Fokus Cari Korban Tsunami Selat Sunda

TNI juga membuka posko-posko kesehatan, guna membantu masyarakat di sana pasca bencana tsunami.

Liputan6.com, Jakarta - Kapendam III/Siliwangi Letkol Hasto mengatakan, sudah sejak Minggu pagi mengerahkan pasukan untuk mengevakuasi korban tsunami Selat Sunda. Total, ada tiga batalyon yang dikerahkan.

"Mulai tadi pagi kita sudah menggerakkan beberapa batalyon. Jadi dari Kodam III itu ada 3 batalyon. Kita juga dapat penguatan dari Kopassus dan Kostrad," ucap Letkol Hasto, Minggu (23/12/2018).

Untuk saat ini, pihaknya fokus dalam mencari korban tsunami. Selain itu, juga membantu merelokasi warga yang berada di daerah rawan.

"Prioritas pencarian korban. Kemudian merelokasi masyarakat di daerah yang rawan untuk digeser ke daerah aman," ungkap Letkol Hasto.

Dia menambahkan, pihak TNI juga membuka posko-posko kesehatan, guna membantu masyarakat di sana. "Untuk dukungan kesehatan, juga membuka posko kesehatan. Dari laporan, mereka sudah melakukan pelayanan kesehatan," jelas dia.

Dia juga menyebutkan, ada pihak dari Koramil mengarahkan warga yang hendak datang ke tempat wisata, yang masuk daerah rawan karena tsunami, untuk diarahkan kembali.

"Sudah membatasi masyarakat masuk ke daerah wisata (yang dianggap rawan). Dan diarahkan ke wilayah yang aman," pungkas Hasto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Meninggal

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, korban akibat Tsunami di Selat Sunda terus bertambah. Data sementara, jumlah korban meninggal mencapai 168 orang.

"Total jumlah 168 orang meninggal dunia, 745 luk-luka, dan 30 orang hilang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Yogyakarta, Minggu (23/12/2018).

Sutopo mengatakan, korban tsunami berasal dari tiga daerah yaitu di 3 Kabupaten Pandeglang, Lampung Selatan, dan Serang.

"Data ini sementara, diperkirakan data masih akan bertambah karena belum semua daerah terdampak berhasil di data semuanya," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.