Sukses

Menko Luhut: Prabowo Baca Baik-Baik, Baru Komentar

Menurut Prabowo, sekarang ini nyatanya banyak pelabuhan yang dikuasai oleh asing. Bandara militer pun dikuasai oleh swasta.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi kritikan Calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto terkait paket kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia jilid 16. Luhut meminta kepada Prabowo agar membaca seluruh kebijakan ekonomi tersebut baru mengkritik.

"Yang mana? Nggak ada. Makanya baca dulu baik-baik baru berkomentar. Jadi kalau sudah kita baca baik-baik komentarin," kata Luhut usai menghadiri pelantikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Andika Perkasa di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (22/11).

"Kita tidak ingin rakyat kita susah. Memangnya hanya kamu saja yang sayang sama negeri ini? Kita juga sayang kok sama negeri ini," tambah Luhut.

Sebelumnya, Prabowo mengkritik bahwa pemerintah Indonesia telah melanggar Pasal 33 Ayat 2 UUD 1945.

Pasal tersebut menyebutkan, cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelabuhan Dikuasai Asing

Menurut dia, sekarang ini nyatanya banyak pelabuhan yang dikuasai oleh asing. Bandara militer pun dikuasai oleh swasta.

"Itu adalah objek-objek vital kita untuk hajat hidup rakyat Indonesia dan harus dikuasai oleh negara, ini di mana kedaulatan kita sebagai bangsa dan negara. Negara kita telah tergadaikan," papar Prabowo di kediamannya di Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Hambalang, Bogor, Selasa 20 November 2018 melalui keterangan tertulis yang diterima.

Prabowo juga menganggap kebijakan ini adalah wujud Indonesia menyerah total kepada bangsa asing. Menurutnya, paket kebijakan ini justru akan membuat rakyat menjadi sulit hidup sejahtera.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.