Sukses

Sempat Dihapus Ahok, Kini Sandiaga Anggarkan Rp 3,7 M untuk Jakarnaval

Sandiaga menjelaskan alasan Jakarnaval kembali dihidupkan setelah vakum dua tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI kembali mengadakan Jakarnaval setelah absen selama dua tahun. Jakarnaval 2018 akan dilaksanakan pada Minggu, 8 Juli mendatang di sekitar Monas, Jakarta Pusat.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Jakarnaval kali ini akan lebih istimewa dan meriah, tapi tidak akan boros anggaran. "Saya orangnya paling hemat. Karena mewah tak selalu mahal, meriah bukan berarti boros," kata Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Rabu (4/7/2018).

Menurut Kepala Dinas Pariwisata DKI Tinia Budiati, anggaran Jakarnaval tahun ini sebesar Rp 3,7 miliar, sedangkan anggaran Jakarnaval 2015 adalah sebesar Rp 8 miliar. "Anggarannya 3,7 miliar," ucapnya.

Sandiaga menjelaskan alasan Jakarnaval kembali dihidupkan kembali setelah vakum dua tahun lantaran anggaran festival dicoret oleh gubernur terdahulu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Selain alasan HUT DKI dan untuk menyambut Asian Games, Jakarnaval diperlukan karena semua kota besar di dunia juga memiliki karnaval.

"Karena di setiap kota besar itu ada karnavalnya. Dan Jakarta juga punya karnaval. Tapi saya pas mulai bertugas tahun lalu ternyata Jakarnaval absen dua tahun dengan ya tentunya berbagai alasan, thats not go into the reasoning. Tapi pada intinya, Los Angeles punya parade. New York punya parade. Boston punya parade. Singapura waktu saya tinggal di sana punya parade. Dan parade itu adalah bagian dari keceriaan dan pouring of excitement," jelas Sandi.

Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mencoret seluruh mata anggaran karnaval dan festival pada 2016-2017 lalu. Alasannya adalah anggaran yang disiapkan Dispar terlalu besar.

"Masak Disparbud bikin Festival Kota Tua Rp 10 miliar. Lu mau undang artis siapa? Enggak benar gitu, loh. Nah ini, mesti kami potong," kata Ahok dulu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.