Sukses

Trump Batal Bertemu Kim Jong Un, Kelompok Antiperang di Korsel Protes

Gedung Putih mengumumkan membatalkan pertemuan Amerika Serikat-Korea Utara yang sedianya akan diadakan di Singapura 12 Juni mendatang, melalui surat Trump pada Kim Jong Il.

Liputan6.com, Amerika Serikat - Buntut dari aksi pembatalan sepihak pertemuan Trump dan Kim Jong Un di Singapura 12 Juni mendatang memicu kelompok antiperang di Korea Selatan berdemo mendesak Trump untuk minta maaf. Berita ini mengawali Jendela Dunia dalam Liputan6 Malam SCTV, Sabtu (26/5/2018).

Gedung Putih, Kamis 24 Mei 2018, mengumumkan membatalkan pertemuan Amerika Serikat-Korea Utara melalui surat Trump pada Kim Jong Il.

Alasan pembatalan adalah pernyataan-pernyataan Korea Utara beberapa waktu belakangan yang dianggap tidak bersahabat. Namun, Trump tetap membuka kesempatan dialog dan penjadwalan kembali pertemuan.

Di Korea Selatan, kelompok antiperang berunjuk rasa mendesak Presiden Trump minta maaf atas kesombongan negaranya dan memulai kembali pembicaraan dengan Korea Utara.

Sementara itu, di Kanada, polisi menutup area di sekitar sebuah restoran India di Mississauga, pinggiran Kota Toronto. Menyusul sebuah ledakan yang terjadi, Kamis 24 Mei 2018 malam waktu setempat.

Saat kejadian, di dalam restoran tengah berlangsung acara ulang tahun seorang anak. Dua tersangka dengan wajah tertutup memasuki restoran Bombay Bhel, lali membuang peledak rakitan hingga melukai 15 orang.

Selain itu, para ilmuwan Institut Teknologi Massachusetts mengembangkan sebuah kapsul yang dilengkapi alat elektronik dan jutaan sel hidup yang telah diatur secara genetik.

Jika kapsul ditelan bisa melakukan pengecekan pada kondisi kesehatan di dalam usus. Caranya, sel hidup dalam kapsul akan bereaksi mengeluarkan cahaya jika mendeteksi bio molekul tertentu, lalu ditransmisikan oleh alat elektronik kapsul keluar tubuh.

Kapsul ini sudah diujikan pada hewan percobaan dan bisa mendeteksi tanda-tanda pendarahan.