Sukses

Ditanya Banyak Kader Demokrat Terjerat Korupsi, Ini Jawaban AHY

AHY membenarkan ada kader yang terjerat dalam kasus korupsi. Apa langkahnya.

Liputan6.com, Salatiga - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menggelar dialog bersama masyarakat di sebuah hotel kawasan Salatiga, Jawa Tengah, Rabu 11 April 2018.

Pada saat sesi tanya-jawab, seorang peserta benama Gatot bertanya kepada AHY, sapaan akrab Agus Harimurti Yudhoyono. Inti pertanyaan itu mengenai banyaknya kader yang tersandung korupsi.

"Partai Demokrat sebagai parpol besar tapi banyak yang kena korupsi, bagaimana?" tanya Gatot kepada AHY.

Pertanyaan dari Gatot memancing perhatian peserta lain. AHY pun tak sungkan menjawab pertanyaan itu.

AHY membenarkan adanya hal tersebut. Menurut dia, itu terjadi pada 2013. Imbasnya, perolehan suara Demokrat pada Pemilu 2014 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, 2009.

"Walaupun kalau mau fair, Demokrat bukanlah partai yang paling korup sebetulnya. Tetapi karena pemberitaan yang bombastis sehingga sangat terpuruk," ujar AHY.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Disiplinkan Kader

Secara perlahan Partai Demokrat berbenah mendisiplinkan para kader dan menghadirkan yang terbaik dari berbagai daerah dengan latar belakang berbeda. Ke depan, AHY berharap dapat meminimalisir kader terkena jeratan korupsi. Walaupun semua itu tergantung dari pribadi masing-masing.

"Alhamdulillah setelah mendapatkan pelajaran berharga itu pelan-pelan terjadi perubahan-perubahan yang juga sangat baik bagi kami," ungkap dia.

"Sekarang kami punya semangat baru dan saya alhamdulillah juga sudah masuk ke dalamnya. Tentunya saya juga ingin membesarkan Demokrat," imbuh dia.

Partai Demokrat, tegas AHY, ingin menerapkan politik yang bersih dan pada akhirnya menyerap aspirasi serta memberikan solusi terbaik untuk masyarakat.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.