Sukses

Jokowi dan Cerita Menegangkan Saat Memasuki Kota Kabul

Sebelum berangkat, Jokowi sempat menghubungi Presiden Afghanistan Ashraf Ghani untuk menanyakan langsung kondisi negara itu.

Liputan6.com, Jakarta - Lawatan Presiden Jokowi ke Afghanistan pada 29 Januari 2018 lalu meninggalkan kesan yang cukup mendalam bagi sang presiden. Saat kepastian agenda kunjungan itu dirilis ke publik, banyak yang mempertanyakan kenekatan Jokowi menginjakkan kaki di sana.

Apalagi, beberapa hari sebelum kedatangan Jokowi, kawasan pusat kota di Afghanistan diteror rentetan bom. Puluhan bahkan ratusan jiwa melayang dalam insiden bom bunuh diri yang terjadi di Ibu Kota Afghanistan, Kabul.

Selang satu bulan setelah lawatan tersebut, Jokowi berbagi cerita soal perjalanan yang disadarinya penuh risiko. Sebelum berangkat, Jokowi sempat menghubungi Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, untuk bertanya langsung kondisi negara itu.

"Beliau (Ashraf Ghani) bilang, Presiden jangan khawatir, saya jaminannya selama Presiden Jokowi di Kabul. Itu Presiden sendiri yang menjamin," cerita Jokowi dalam acara peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional I Majelis Dzikir Hubbul Wathon di Gedung Serbaguna 2, Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (21/2/2018).

Sebelum benar-benar meninggalkan Tanah Air, Jokowi kembali menghubungi Presiden Ashraf. Dia meminta sejumlah pengamanan, seperti mobil antipeluru, tank, dan pesawat khusus untuk mengawal dirinya selama berada di Afghanistan.

Ashraf menyanggupi dan berjanji menyediakan seluruh permintaan Jokowi.

"Sampai di Afghanistan, sebelum ke Istana, saya ke ruang tunggu disambut Wakil Presiden. Di sana, Wakil Presiden kemudian mengatakan ada permintaan dari Presiden Ashraf Ghani agar saya tak naik panser," kisah Jokowi.

"Waduh. Saya pikir dua menit, tiga menit, risiko enggak ini? Tapi ya saya Bismillah..," ucap Jokowi.

Sambil terus berdoa, Jokowi akhirnya menuju istana Presiden Afganistan tanpa menggunakan kendaraan lapis baja.

"Karena biar memberikan imej baik pada Afghanistan. Lalu saya ke Istana melewati gang-gang dengan mobil Mercy. Di gang-gang ada tank-tank yang mengawasi. Alhamdulillah saya aman sampai Istana," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Ngotot ke Afganistan

Jokowi menjelaskan, ada satu alasan utama dirinya terbang ke Afghanistan. Jokowi ingin membalas kunjungan Ashraf yang telah lebih dulu menginjakkan kaki di Tanah Air.

"Banyak yang menyarankan saya agar tak ke sana, tapi Presiden Ashraf Ghani tahun lalu ke Indonesia, lalu Ibu Negara Rula Ghani juga ke Indonesia. Lalu dari ulama-ulama dari Afghanistan, 35 orang ke Indonesia," ucap Jokowi. 

"Untuk apa? Dalam pertemuan dengan ulama, mereka menyampaikan kelihatannya Indonesia yang hanya bisa menyelesaikan sengketa dengan kelompok-kelompok yang bersengketa," sambung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Meski lega bisa sampai ke Istana Presiden Afghanistan, Jokowi mengakui perasaannya saat itu sangat khawatir dan deg-degan. Bahkan, dia sempat bayangkan kondisi terburuk.

"Gimana enggak? Di kanan, kiri bukit, kalau diroket, selesai," ujar Jokowi.

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi