Sukses

Mantan Ketua DPR Minta Pembangunan Gedung Baru Ditunda

Kepala BURT Anton Sihombing menyatakan tidak mau mati konyol bila terus menggunakan Gedung Nusantara I, yang dianggap sudah miring.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua DPR Agung Laksono berpendapat tidak perlu dilakukan pembangunan gedung baru DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

"Enggak usah dulu lah, sebaiknya jangan dulu lah melakukan hal itu dulu," ujar Agung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/8/2017).

Menurut Agung, saat ini masyarakat merasa tidak perlu pembangunan gedung DPR baru. Karena itu, sudah seharusnya keinginan dari rakyat diperhatikan.

"Itu soal pandangan publik yang saya kira patut diperhatikan, mengingat kinerja dewan masih belum optimal, sebaiknya tunda dulu," tandas politikus Partai Golkar itu.

Penolakan pembangunan gedung DPR baru terus bergulir. Namun, Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR ingin terus membangun gedung baru.

Mantan Ketua DPR Marzuki Alie juga menilai, Anggota Dewan harus menahan syahwatnya untuk membangun gedung baru. Marzuki mengatakan, ekonomi Indonesia saat ini sedang tak terlalu baik. Misalnya saja, APBN mengalami defisit hingga penerimaan pajak yang tidak mencapai target.

"Harusnya ada empatinya di sana," kata Marzuki Alie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 23 Agustus 2017.

Saksikan video menarik berikut ini:

d

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kelebihan Beban 

Kepala BURT Anton Sihombing menyatakan tidak mau mati konyol bila terus menggunakan Gedung Nusantara I, yang dianggap sudah miring dan retak.

Anton menjelaskan Gedung Nusantara I awalnya dibangun untuk menampung maksimal 800 orang. Namun, setiap harinya menampung minimal 5.000 ribu orang.

"(Yang) terpenting itu overcapacity, kita enggak mau dong mati konyol berjamaah," kata dia.

Berdasarkan hasil audit Kementerian Pembangungan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menurut Anton, Gedung Nusantara I mengalami keretakan dan dianjurkan diinjeksi.

Tahun lalu pun, kata Anton, sudah ada imbauan agar anggota dewan tidak meyimpan lemari arsip berat lantaran sudah overcapacity atau kelebihan beban.

"Kami tidak mengada-ada tapi itulah kebutuhan (gedung baru DPR), kami nyaman kerja hasilnya bisa banyak," Anton menandaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.