Sukses

Jelang Imlek, Perajin Barongsai di Bogor Banjir Pesanan

Pemesannya pun tidak hanya berasal dari Jabodetabek, tapi juga dari beberapa wilayah di Indonesia, seperti Makasar.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang perayaan Imlek, perajin barongsai di Bogor mulai kebanjiran pesanan. Salah satunya adalah outlet barongsai dan liong milik Lily Hambali.

Pemesannya pun tidak hanya berasal dari Jabodetabek, tapi juga dari beberapa wilayah di Indonesia, seperti Makasar.

"Setiap mendekati perayaan Imlek pesanan selalu meningkat. Bahkan ada yang pesan dari November 2016," ucap Lily di bengkel kreasi barongsai di Jalan Roda Gang Angbun, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu (8/1/2011).

Karena banyaknya pemesan, dia terpaksa menolaknya dan memilih fokus mereparasi maupun membuat barongsai dan liong yang sudah ada. "Kalau kita ambil takut ga kepegang. Makanya banyak yang ditolak," ujar Lily.

Satu set barongsai lengkap dengan pakaian dan aksesoris pemainnya, dibanderol sekitar Rp 4,5 juta. Sedangkan satu set liong, harganya bisa mencapai Rp 6 juta hingga Rp 7,5 juta.

"Untuk proses pembuatan satu set barongsai ukuran tertentu dikerjakan selama seminggu," kata Lily.

Usaha yang digeluti Lily berawal dari iseng membuat barongsai dan liong. Hobi ini kemudian dia tekuni menjadi usaha kerajinan.

"Sebelumnya, saya bersama teman-teman jadi pemain barongsai setiap perayaan Imlek atau even di berbagai daerah," kata dia.

Namun setiap usai pentas, barongsai dan asesorisnya acap kali rusak. Sedangkan untuk mereparasinya harus dibawa ke bengkel, yang saat itu hanya ada di China. Karena itu ia terdorong untuk belajar memperbaiki barongsainya yang rusak.

"Kemudian saya tertarik belajar memperbaiki hingga bisa membuat sendiri barongsai dari bahan baku dengan peralatan seadanya," ujar dia.

Karena ketekunan dan keuletannya, ia akhirnya mendirikan bengkel barongsai dengan modal seadanya pada akhir 1999 silam. Sebagian besar bahan baku yang digunakan untuk membuat barongsai  dan lion berasal dari dalam negeri, seperti rotan dan kertas.

"Namun untuk aksesoris barong, seperti bulu domba harus dipesan dari Mongol karena di sini tidak ada," kata dia.

Melalui media promosi dari mulut ke mulut dan jaringan pertemanan, kini bengkel Lily dikenal dari berbagai wilayah Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini