Sukses

Tak Ada Luka Tusuk di Tubuh Dodi Triono Korban Perampokan Pulomas

Awalnya, ada dugaan korban tewas setelah dianiaya atau dilukai. Sebab, jasad korban berlumuran darah saat pertama kali ditemukan.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil autopsi polisi menunjukkan 6 korban perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, meninggal karena kehabisan oksigen. Pemeriksaan itu juga mengungkap tidak ada luka tusuk di tubuh korban, termasuk sang pemilik rumah Dodi Triono.

Awalnya, ada dugaan korban tewas setelah dianiaya atau dilukai. Sebab, jasad Dodi berlumuran darah saat pertama kali ditemukan.

"Kemarin ada yang bertanya, ada luka tusuk di Dodi (Triono), tapi ternyata tidak ada," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Jakarta, Rabu (28/12/2016).

Menurut dia, korban tewas akibat kehabisan oksigen setelah disekap dalam kamar mandi ukuran 1,5 x 1,5 meter selama 17 jam.

"Hasil autopsi pertama menyatakan korban meninggal karena kekurangan oksigen dalam darah. Ini hasil autopsi tadi malam dan hari ini mungkin hasilnya diberikan ke penyidik," kata Argo.

Dia mengatakan darah yang ada di tubuh Dodi Triono dan anak-anaknya serta korban lain, keluar dari hidung korban akibat pembuluh darah yang pecah. Sementara luka di kepala diduga akibat benturan saat disekap di dalam kamar mandi.

"Jadi ada sumbatan dan pembuluh darahnya pecah. Pokoknya korban pembuluh darahnya pecah dan keluar darah dari hidung. Luka di kepala karena benturan," tandas Argo.

Sebelumnya, 6 orang meninggal dunia saat disekap bersama 5 orang lainnya di kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter. Mereka dikurung selama 17 jam di kamar mandi tanpa ventilasi di sebuah rumah mewah di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, itu.

Enam korban tewas yakni pemilik rumah Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.

Sementara lima korban selamat yakni, anak korban bernama Zanette Kalila Azaria (13), serta empat asisten rumah tangga bernama Emi (41), Fitriani (23), Santi (22), dan Windy (23).

Dua orang ditangkap pukul 15.30 WIB, Rabu (28/12/2016) di Tambun, Bekasi. Saat akan ditangkap, para pembunuh sadis di rumah Pulomas itu melakukan perlawanan. Oleh karena itu, polisi menembak keduanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.