Sukses

Polisi Tak Mau Terburu-buru Menyimpulkan Motif Pembunuhan Pulomas

Ia pun tak mau terburu-buru menyimpulkan apakah ada motif perampokan atau dendam dalam kasus pembunuhan sadis Pulomas.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polres Metro Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya terus mendalami kasus pembunuhan sadis keluarga dan kerabat Dodi Triyono di Jalan Pulo Mas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa 27 Desember 2016 kemarin.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Agung Budijono mengaku masih menelusuri motif dari penyekapan terhadap Dodi dan 10 korban lainnya di dalam kamar mandi. Ia pun tak mau terburu-buru menyimpulkan apakah ada motif perampokan atau dendam dalam kasus tersebut.

"‎Belum jelas ya. Intinya kami gelar penyidikan. Nanti kalau ada titik terang, kami akan beritahukan," kata Agung saat dihubungi di Jakarta, Rabu (28/12/2016) pagi.

Mengenai kendala pengungkapan kasus ini, dia mengaku tidak ada hambatan. Hanya saja, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan secara komprehensif.

"Masih olah TKP. Kami mau cek semua," jelas Agung.

Penyekapan dan pembunuhan sadis Pulomas terjadi di Jalan Pulomas Utara, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur. Kejadian itu menewaskan enam orang yang merupakan penghuni rumah. Lima orang lainnya selamat namun dalam kondisi terluka dan trauma.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan pada Selasa 27 Desember 2016, sekitar pukul 09.25 WIB, seorang saksi mendatangi Pos Polisi Kayuputih. Dia melaporkan telah terjadi perampokan.

"Piket Reskrim dan fungsi segera merapat ke lokasi," tutur Iriawan di lokasi kejadian, Selasa petang.

Korban berjumlah 11 orang. Mereka dimasukkan ke dalam satu kamar mandi sempit tanpa ventilasi berukuran 1,5 x 1,5 meter. "Yang meninggal enam orang. Lima orang dibawa ke rumah sakit," ujar Iriawan.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.