Sukses

Jokowi: Orang Lupa Bedanya Kritik dan Makar

Jokowi mengatakan, pemerintah tidak akan menghindar dari kritik. Asalkan kritik yang disampaikan konstruktif.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri peringatan HUT ke-10 Partai Hanura. Dalam kesempatan ini, dia sempat mengingatkan semua pihak termasuk kader Hanura menjaga energi untuk hal-hal yang produktif.

Jokowi mengatakan, beberapa bulan belakangan banyak pihak yang sudah tidak bisa membedakan lagi antara kritik dengan menghina atau perbuatan tercela lainnya. Hal ini membuat energi bangsa terkuras untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu.

"Orang banyak yang lupa apa bedanya kritik dengan menghina, orang lupa sekarang. Orang tidak bisa membedakan mana yang kritik, mana yang menjelek-jelekkan. Orang juga tidak bisa lagi memilahkan mana yang kritik mana yang menghasut, mana yang kritik, mana yang ujaran kebencian. Orang sudah tidak bisa membedakan lagi mana yang kritik mana yang makar sudah tidak bisa membedakan. Padahal ini berbeda jauh sekali," ujar Jokowi di Kantor DPP Hanura, Jakarta Timur, Rabu (21/12/2016).

Jokowi menilai, kritik dengan berbagai hinaan yang disampaikan sangat jauh berbeda. Pemerintah tidak akan menghindar dari kritik. Asalkan kritik yang disampaikan konstruktif dan menghadirkan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi bangsa ini.

"Jangan sampai energi kita energi besar kita habis untuk hal yang seperti ini padahal itu jelas bedanya kritik sama menghasut mana bedanya jelas, kritik dan menghina jelas, kritik sama menjelekkan jelas, apalagi kritik dan makar sudah berbeda sekali," pungkas Jokowi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • kritik