Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignatius Jonan tak percaya jika ada pemudik yang meninggal karena terjebak macet di Brebes, Jawa Tengah. Menurut dia, terjebak macet tidak bisa membuat seseorang kehilangan nyawa.
"Orang meninggal bisa dengan cara macam-macam. Kalau ada yang mengutip ada yang meninggal karena macet, kok saya baru tahu ini seumur hidup saya," kata Jonan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (6/7/2016).
Jonan yakin orang yang meninggal saat perjalanan mudik sudah mengidap penyakit sebelumnya.
Advertisement
"Kalau tidak mengidap penyakit sebelumnya, saya kira enggak akan meninggal. Masa kemacetan bisa menimbulkan orang meninggal," tegas dia.
Jonan menuturkan kecelakaan merupakan faktor yang masuk akal membuat seseorang meninggal dunia, bukan macet. Secara logika, menurut dia, berpuasa 12 jam saja manusia bisa bertahan hidup.
"Ada yang bilang macet 12 jam dehidrasi. Kalau puasa berapa jam? Lebih saya kira 12 jam, buktinya tidak apa-apa juga. Ini kan cuma duduk-duduk saja. Menurut saya ini sudah mengidap penyakit sebelumnya atau apa," Jonan menandaskan.
Seorang pemudik meninggal dunia karena diduga kelelahan setelah terjebak dalam kemacetan parah arus mudik Lebaran 2016 di pintu Tol Brebes Timur Exit.
"Kami sudah berusaha menolong menyelamatkan nyawa Ibu Suharti (50) yang kelelahan tapi tidak berhasil," kata Ketua Bidang Kepanduan dan Olahraga DPW PKS Jawa Tengah Amir Darmanto saat dihubungi melalui telepon di Semarang, seperti dikutip dari Antara, Selasa malam 5 Juli 2016.
Menurut dia, setelah turun dari bus Sumber Alam dengan tujuan ke Yogyakarta, korban sempat singgah di Posko Mudik PKS Kabupaten Brebes dan bermaksud untuk buang air kecil, namun sebelum masuk toilet, korban pingsan.
"Mengetahui hal itu, tim kesehatan dan kepanduan kami di posko mudik dengan sigap langsung memberikan pertolongan pertama dan membawa ke puskesmas karena kondisi korban yang kritis," ujar dia.
Sesampainya di puskesmas terdekat setelah menerobos kemacetan, kata dia, ternyata korban telah meninggal dunia.