Sukses

Pantura Macet, Selatan Tersendat, Saatnya ke Jalur Alternatif

Optimalisasi jalur alternatif yang sudah disiapkan, rupanya belum menarik minat pemudik.

Liputan6.com, Semarang - Nanik Lasinta Wulan (43) bersama keluarganya merasa beruntung. Keluarga asal Borobudur, Magelang, Jawa Tengah itu mengaku tidak ikut terjebak di jalur Pantai Utara (Pantura).

Menurut dia, arus lalu lintas di jalur Pantura Brebes hingga Kramat, Kabupaten Tegal sangat padat.

Nanik bercerita, dia tak terjebak macet, meskipun kendaaraan sangat padat. Namun adiknya masih berkutat di kemacetan, ketika dia sudah tiba di Semarang.

"Adik saya sudah terjebak kemacetan saat memasuki Tol Palimanan-Kanci hingga ke Pejagan-Brebes Timur. Untung saya berangkat lebih awal," kata Nanik kepada Liputan6.com, Semarang, Sabtu (2/6/2016).

Hal yang sama dialami Arinda. Lajang asal Wonosobo, Jawa Tengah ini malah mengaku butuh waktu 14 jam, sekadar menempuh jarak Jakarta-Brebes Barat. Biasanya, jarak itu ditempuh 3,5 jam saja.

"Dari masuk tol Jakarta saja sudah macet," kata Arinda.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso menyebutkan kemacetan di Brebes Barat itu semalam mencapai lebih dari 10 km. Kemudian kemacetan itu berlanjut hingga siang tadi.

"Jika belum berangkat, silakan pertimbangkan lewat jalur selatan saja," kata Hadi di Salatiga.

Saat itu, kebetulan ada seorang pemudik yang mengendarai sepeda motor mengaku pusing. Ketika masuk ke posko mendadak ia terjatuh dan pingsan.

"Barangkali beliau kelelahan dan tetap berpuasa," kata Hadi Santoso.

Selain di Brebes, dia mendapat laporan dari para relawan di lapangan, minat memanfaatkan jalur alternatif masih rendah. Termasuk jalur selatan.

"Di pantura titik kemacetan di Tanjung Brebes dan Bulakamba. Di Majenang Cilacap sampai 2 km," kata Hadi.

Sementara di jalur selatan, di Kebumen, kemacetan hingga 3 km disebabkan oleh durasi lampu merah Sokka.

"Saya sarankan bagi pemudik yang dari arah Gombong, silakan dicoba jalur alternatif Guyangan, belok kanan lewat jalur lintas selatan JLSS, arah Petanahan Yogyakarta," kata Hadi Santoso.

Menurut dia, lebaran kali ini, kemacetan lebih parah dibanding 2015. Optimalisasi jalur alternatif yang sudah disiapkan, rupanya belum menarik minat pemudik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini