Sukses

Kilas Indonesia: Wali Kota Penjarakan Warganya Karena Dikritik

Seorang warga Samarinda harus mendekam di balik jeruji besi, hanya karena mengirim pesan singkat bernada kritikan terkait penanganan banjir.

Liputan6.com, Ponorogo - Akibat puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) antre menukar uang receh berjam-jam, pelayanan kepada masyarakat terganggu. Berita ini mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (21/6/2016).

Puluhan PNS Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur antre menukarkan uang receh untuk Lebaran di mobil Bank Indonesia. Akibatnya, pelayanan masyarakat terganggu sebab banyak PNS yang memilih antre persiapan Lebaran itu, ketimbang melayani warga yang telantar berjam-jam.

Sementara itu, di Situbondo, Jawa Timur,  lantaran tidak mendapatkan tiket untuk mudik, puluhan penumpang kapal Ferry tujuan Kepulauan Raas, Madura, berunjuk rasa ke kantor Syahbandar Jangkar. Mereka mendesak Syahbandar bersedia menambah kapasitas muatan penumpang kapal penyeberangan itu meski melanggar aturan keselamatan pelayaran.

Di Samarinda, Kalimantan Timur, seorang warga harus mendekam di balik jeruji besi hanya karena mengirim pesan singkat (SMS) bernada kritikan terkait penanganan banjir. Warga yang berprofesi sebagai penjahit jok sepeda motor itu dilaporkan Wali Kota Samarinda yang terganggu dengan SMS di telepon selularnya.

Di Depok, Jawa Barat, Polresta Depok dan Polsek Sukmajaya berhasil membekuk empat anggota geng motor yang mengeroyok anggota sebuah klub motor. Dari tangan para tersangka, polisi menyita sejumlah senjata tajam dan dua sepeda motor. Ketua geng motor ini ternyata masih berumur 16 tahun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.